Cerita Saksi Detik-detik Temukan Driver Taksi Online Fauzy Tewas Tergeletak

Cerita Saksi Detik-detik Temukan Driver Taksi Online Fauzy Tewas Tergeletak

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 27 Jul 2023 18:23 WIB
Prarekonstruksi perampok yang bunuh sopir taksi online di Semarang, Kamis (27/7/2023).
Prarekonstruksi perampok yang bunuh sopir taksi online di Semarang, Kamis (27/7/2023). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng.
Semarang -

Saksi pertama yang mengetahui driver taksi online Fauzy Aribammar tewas dirampok di Semarang menceritakan detik-detik dia melihat korban tergeletak dan mobil korban dibawa kabur. Pria bernama Redo itu langsung meraih ponselnya dan menghubungi Tim Elang lewat aplikasi Libas.

Redo mengatakan pada Senin (24/7) lalu sekitar pukul 03.30 WIB dia melihat korban tergeletak di pertigaan Jalan Mugas Dalam Raya Semarang. Saat itu ia pulang kerja dan hendak menuju rumahnya yang tak jauh dari lokasi.

"Saya lihat ada korban tergeletak di jalan. Saya tahu ada mobil pergi, tapi kan fokusnya masih ke korban yang tergeletak itu," kata Redo di lokasi, Kamis (27/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Curiga melihat korban Fauzy Aribammar merupakan korban kejahatan karena bersimbah darah, ia langsung menghubungi polisi. Redo lantas membuka ponselnya dan membuka aplikasi Libas. Di aplikasi tersebut ada menu Tebas atau Tim Elang Hebat Semarang. Menu itu langsung menuju tampilan panggilan dengan nomor tim Elang.

"Saya langsung cepat-cepat menghubungi tim Elang lewat aplikasi Libas. Nggak sampai 10 menit langsung datang. Responnya cepat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Saat pertama kali Redo melihat korban, tangan dan kakinya masih terlihat bergerak. Namun tidak lama kemudian korban terdiam. Jenazah langsung dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang.

Sementara itu kepolisian dari Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng langsung melakukan pengejaran. Terpaut hampir tiga jam atau jam 06.15 WIB, pelaku, Baghastian Wahyu Kisara (27) dibekuk di Karanganyar saat akan menuju kampung halamannya.

Siang tadi proses prarekonstruksi dilakukan dengan 25 adegan. Dalam prarekonstruksi itu terlihat korban sempat berusaha melawan saat ditodong pisau dari kursi penumpang belakang kemudi. Namun pelaku makin brutal dan menusuk-nusuk korban.

"Dari visum autopsi ditemukan empat luka tusuk leher kanan, dua dada kanan dan satu di dada kiri. Yang menyebabkan kematian tusukan dada kiri yang kena jantung. Korban sempat melawan. Makanya luka di leher itu darahnya muncrat ke pintu satunya (kiri), karena sempat membalikkan badan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan.

Selanjutnya baca di halaman berikutnya....

Pelaku dijerat dengan pasal pembunuhan berencana yaitu Pasal 340 KUHP subsider pasal pembunuhan yaitu Pasal 338 KUHP dan juga pasal tentang pencurian disertai kekerasan yaitu Pasal 365 KUHP. Ancaman hukuman maksimalnya yaitu hukuman mati.

Untuk diketahui, aplikasi yang dipakai Redo adalah aplikasi Libas yang bisa digunakan masyarakat Semarang lewat android atau ios untuk melapor soal Kamtibmas termasuk jika menemukan ada kejahatan. Ada menu tombol SOS hingga, polisi RW, dan lainnya. Teknisnya polisi terdekat akan merapat ke lokasi laporan.

Dari keterangan web Polrestabes Semarang disebutkan aplikasi ini mengintegrasikan beberapa aplikasi layanan publik skala Nasional seperti E-DUMAS, POLRI TV, SINAR, SP2HP, dan BLC dan beberapa aplikasi layanan publik lokal baik itu layanan inisiasi Pemerintah Kota seperti Ambulan Hebat , CCTV Analitic, kemudian layanan publik inisiasi Polrestabes Semarang e-complaint, e-pelaporan, SKCK Hebat, SOS dan TEBAS.

Halaman 2 dari 2
(apl/dil)


Hide Ads