Serba Tak Wajar di Balik Mutilasi Sadis Mahasiswa R di Sleman

Round-Up

Serba Tak Wajar di Balik Mutilasi Sadis Mahasiswa R di Sleman

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 19 Jul 2023 06:15 WIB
Polda DIY konferensi pers tersangka kasus mutilasi mahasiswa Jogja, Minggu (16/7/2023).
Polda DIY konferensi pers tersangka kasus mutilasi mahasiswa Jogja, Minggu (16/7/2023). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Solo -

Rentetan temuan potongan tubuh manusia di Sleman berujung penangkapan dua pelaku yang diduga memutilasi korban. Polisi menyebut korban adalah R, mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jogja.

Hingga ditangkapnya kedua pelaku, polisi masih melakukan pendalaman hingga saat ini. Kasus ini pun belum secara gamblang diungkap ke publik, termasuk kepastian identitas korban yang diduga kuat adalah Redho Tri Agustian, mahasiswa UMY yang dilaporkan hilang.

Polda DIY sempat menggelar rilis terkait kasus ini, Selasa (18/7/2023). Polisi mengungkap ada beberapa hal tak wajar di balik kasus mutilasi sadis ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Grup Facebook Tak Wajar

Dari temuan sementara, terdapat fakta baru jika korban dan dua pelaku W (29) dan RD (38) tergabung dalam grup yang tidak wajar di Facebook.

Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi mengatakan temuan itu berdasarkan hasil pemeriksaan sementara kepada kedua pelaku mutilasi. Adapun antara pelaku dan korban disebut telah saling mengenal.

ADVERTISEMENT

"Yang pertama antara korban dengan terduga pelaku dua orang ini, saling kenal. Mereka kenal melalui media sosial dan tergabung dalam media sosial Facebook," kata Endriadi saat rilis perkembangan kasus mutilasi di Mapolda DIY, Selasa (18/7/2023).

Aktivitas Tak Wajar

Endriadi tidak menjelaskan secara spesifik terkait grup Facebook tersebut. Akan tetapi, dia mengatakan ada aktivitas tak wajar di dalam grup itu.

"Terkait dengan sementara bahasa kami adalah kegiatan tidak wajar. Untuk lebih tepatnya nanti kami akan melakukan pemeriksaan terhadap psikologi atau kejiwaan terhadap yang bersangkutan," bebernya.

Endriadi menyebut dari perkenalan di grup Facebook itu pelaku W mengundang RD untuk datang ke Jogja. Mereka kemudian menemui korban dan mengajak ke kos pelaku W di Krapyak, Triharjo, Sleman, pada Selasa (11/7).

Kekerasan Tak Wajar

"Kemudian mereka berkumpul dan melakukan aktivitas yang tidak wajar berupa kekerasan ataupun aktivitas kekerasan berlebihan. Kemudian dari kekerasan berlebihan itu korban meninggal dunia," jelasnya.

Kematian korban kemudian membuat panik pelaku. Akhirnya untuk menghilangkan jejak, mereka memutilasi korban dan membuangnya di beberapa lokasi.

"Melihat korban meninggal dunia, para pelaku panik lalu melakukan mutilasi. Potongan tubuh dibungkus, membuang, menyebarkan. Kemudian pelaku kembali," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus mutilasi ini terungkap setelah geger penemuan potongan tubuh manusia di Sungai Bedog, Padukuhan Kelor, Turi, Sleman, pada Rabu (12/7) malam. Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, dua pelaku yakni W (29) warga Magelang, dan RD (38) warga Jaksel, telah ditangkap pada Sabtu (15/7) di Bogor, Jawa Barat.




(aku/aku)


Hide Ads