Satreskrim Polres Klaten mengungkap kasus pembobolan swalayan berjaringan di Jalan Pedan-Cawas, Kecamatan Trucuk, Klaten. Empat terduga pelaku yang menguras toko dengan cara menjebol tembok itu ditangkap.
"Totalnya ada empat (ditangkap), tapi ini kita masih koordinasi antar Polres," kata Kapolres Klaten AKBP Warsono kepada detikJateng di Desa Banyuaeng, Kecamatan Karangnongko, usai pembukaan KBMKB ke XVI, Selasa (18/7/2023).
Warsono mengatakan empat orang itu diamankan setelah penyelidikan beberapa pekan. Dari keterangan sementara, para terduga pelaku itu tidak hanya beraksi di Klaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu beberapa TKP, ini kita masih koordinasi dengan Polres lain. Masih pendalaman juga karena ada beberapa TKP melakukan di luar Klaten," jelasnya.
Terduga pelaku yang diamankan, lanjutnya, merupakan warga luar Klaten. Tidak hanya di Jawa Tengah, mereka juga disebut beraksi di Jawa Timur.
"Tidak hanya di Klaten, tidak hanya di Jawa Tengah, tapi keterangannya juga di Jawa Timur. Makanya kita sedang koordinasi ke Polres lain," terang Warsono.
Sebelumnya diberitakan, komplotan maling beraksi di sebuah toko swalayan di jalan raya Pedan-Cawas, Kecamatan Trucuk, Klaten. Pelaku membobol dua lapis tembok dan brankas toko modern tersebut yang berisi uang tunai Rp 30 juta.
"Yang diambil ada beberapa rokok, ada uang tunai yang menurut pelayan toko sekitar Rp 30 juta. Barang-barang yang hilang masih dikroscek dan diidentifikasi apa yang hilang," terang Kapolsek Trucuk AKP Sarwoko kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (20/6).
Sarwoko mengatakan, pencurian itu baru diketahui sekitar pukul 06.05 WIB.
"Diketahui sekitar pukul 06.05 WIB oleh seorang karyawan. Seperti biasa dia hendak membuka toko, tapi setelah masuk ke dalam ternyata ada tembok dijebol," jelasnya.
Selain menjebol tembok, pelaku juga merusak brankas yang berisi uang. Saat itu jumlah pelaku belum bisa diperkirakan karena kamera CCTV dirusak. Mereka diperkirakan masuk lewat tembok yang dijebol.
"Pelaku diperkirakan masuk lewat belakang, ada pagar tembok yang jebol. Kemudian pelaku masuk setelah menjebol tembok lagi," kata Sarwoko saat itu.
(dil/rih)