.webp)
Terungkapnya kasus mutilasi mahasiswa Jogja di Sleman berawal dari penemuan ceceran potongan tubuh manusia di wilayah Kapanewon (kecamatan) Turi. Lalu polisi menemukan potongan kepala di wilayah Kapanewon Tempel. Segini jarak dua lokasi itu dilihat dari Google Maps.
Pada Rabu (12/7), warga Bangunkerto, Turi, Sleman, digegerkan dengan penemuan potongan tubuh manusia yang berceceran. Saat itu pemancing menemukan potongan dua kaki dan satu tangan kiri di sungai Bedog. Polisi dan SAR kemudian menyisir sekitar lokasi.
Pada Sabtu (15/7), area pencarian diperluas hingga akhirnya ditemukan potongan kepala terkubur. Lokasinya di sungai Krapyak, Merdikorejo, Tempel, Sleman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil penyelidikan polisi, pelaku W dan RD akhirnya ditangkap saat melarikan diri ke Bogor, Jawa Barat. Mereka bersembunyi di rumah RD. Selain mengamankan potongan tubuh korban, polisi juga menyita beberapa barang dari kos pelaku W sebagai barang bukti.
Pada Minggu, (16/7), Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi mengungkapkan hasil pemeriksaan forensik menyatakan korban merupakan laki-laki berinisial R warga Pangkalpinang.
Korban disebut mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja. Polisi belum memerinci identitas korban. Diketahui korban dihabisi di kos pelaku W. Polisi masih mendalami kasus ini guna mengungkap motif dan modus pelaku membunuh dan memutilasi korban.
Dilihat detikJateng dari Google Maps, Senin (17/7), jarak wilayah Kalurahan Bangunkerto dan Merdikorejo terbilang cukup dekat meski berbeda kapanewon atau kecamatan. Di Google Maps, jarak jembatan Sungai Bedog di Bangunkerto ke wilayah Kalurahan Merdikorejo sekitar 3,6 kilometer atau sekitar 8 menit jika ditempuh dengan kendaraan bermotor.
(dil/apl)
