"Pelaku Rudi sehari-hari dia sebagai dukun pengobatan. Selain itu juga kebiasaan dia memancing di sungai Kelurahan Tanjung," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi kepada wartawan, Senin (26/6/2023).
Agus menyebut dugaan sementara motif dibalik Rudi menyetubuhi dan membunuh janin yang dilakukan terhadap anak kandungnya. Salah satunya adanya arahan dari guru spiritual.
"Ini masih kami dalami apakah motif itu dorongan dari ilmu spiritualnya ataupun jadi budak seks terhadap anaknya tersebut," ungkapnya.
Tersangka mengaku memiliki seorang guru spiritual. Polisi pun masih mendalami keterangan tersangka Rudi.
"Info sementara seperti itu, tapi masih kami dalami keterangan pelaku," terangnya.
Polisi pun telah memeriksa kondisi kejiwaan tersangka dan saksi korban, E (25).
"Dari hasil pemeriksaan tersangka dan korban ini tidak gangguan jiwa," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kepada polisi Rudi mengakui memperkosa anak kandungnya E sejak 2013 silam. E pun sudah hamil sebanyak tujuh kali dan semua bayinya telah dibunuh Rudi.
"Terakhir pelaku menyampaikan bahwa ada 3 kerangka lagi yang masih ada di TKP. Artinya total ada 7 kerangka manusia," ujar Agus.
Polisi pun bakal melacak ketiga jasad bayi hasil inses Rudi. Lokasi penguburan ketiga bayi itu disebut sama dengan lokasi penemuan empat kerangka bayi di kebun kosong Purwokerto.
(ams/aku)