Berdalih sakit hati gegara dituduh mencuri uang Rp 20 ribu, Turah alias Daud (40) warga Dusun Kemiri, Desa Sambirejo, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, memenggal rekan kerjanya, wanita berinisial R alias D (56). Begini sosok Turah di mata tetangganya di Klaten.
Peristiwa sadis itu terjadi di sebuah rumah kontrakan di Dusun Dumung, Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, pada Kamis (22//6) sekitar pukul 01.30 WIB. Rumah itu ditinggali Turah dan korban yang beralamat di Bandung, Jawa Barat.
"Bukan orang sini, yang satu orang Wonosobo (Turah) dan yang satu orang Bandung (korban). Itu ngakunya lho," kata Supandi (65) kepada detikJateng, Kamis (22/6/2023). Rumah Supandi berada di depan rumah kontrakan tersebut.
Supandi mengatakan, hubungan antara Turah dengan korban bukanlah suami istri atau saudara. "Mereka itu karyawan, sama-sama kerja di sini, bukan suami istri. Keduanya bekerja memilih dan mengemasi beras untuk dijual," ujarnya.
Menurut Supandi, kedua karyawan itu bekerja kepada orang berinisial M dan S yang posisi tinggalnya di Bandung. "Jadi cuma rumah ngontrak atau apa. Yang wanita (korban) sudah sekitar tiga tahun dan yang pria (pelaku) baru sekitar tiga bulan," lanjut Supandi.
Senada diutarakan Dwi Riyawan (42) yang tinggal tak jauh dari rumah kontrakan tersebut. "Bukan warga sini, menyewa atau mengontrak dan sudah sekitar dua atau tiga tahun. Keduanya tidak punya anak, masih bujangan semua kelihatannya," kata Dwi kepada detikJateng.
Dwi menambahkan, keseharian Turah dan korban seperti orang biasa meski jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. "Pernah yang laki (Turah) ikut kumpulan warga. Jadi warga tidak tahu benar bagaimana," imbuh Dwi.
Saat dihadirkan dalam pers rilis di Mapolres Klaten, kemarin, Turah mengaku membunuh korban karena sakit hati. "Saya dituduh mencuri uang Rp 20.000, sekitar dua mingguan kalau tidak salah. Iya kerja sendiri," kata Turah kepada wartawan.
"Iya (direncanakan). Sebenarnya nggak (menyiapkan pisau), yang pisau itu buat buka benang karung beras, kalau golok sebenarnya untuk rumput cuma emang nyimpen di gudang," sambungnya. Dia juga mengaku tidak ada rencana untuk memutilasi korban.
Kapolres Klaten AKBP Warsono menyebut pelaku tidak menyesali perbuatannya. Dia juga bisa menjawab pertanyaan penyidik dengan lancar. "Lancar semua itu, omongnya tidak menyesal," kata Warsono kepada wartawan, Kamis (22/6).
Hal itu membuat polisi merasa perlu memeriksa kondisi kejiwaan Turah. "Ya itu (kondisi kejiwaan) nanti kita periksa, kita libatkan psikiater," jelas Warsono.
(dil/sip)