Seorang pria bernama Turah membunuh dan memenggal kepala seorang wanita di Klaten. Dalam pemeriksaan polisi dia mengaku tidak menyesal melakukan perbuatan kejam itu.
Kapolres Klaten AKBP Warsono menyebut pelaku tidak menyesali perbuatannya. Dia juga bisa menjawab pertanyaan penyidik dengan lancar.
"Lancar semua itu, omongnya tidak menyesal," kata Warsono kepada wartawan, Kamis (22/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu membuat polisi mengaku merasa perlu untuk memeriksa kondisi kejiwaan pria asal Wonosobo itu.
"Ya itu (kondisi kejiwaan) nanti kita periksa, kita libatkan psikiater," jelas Warsono.
Saat dipertemukan dengan wartawan dalam jumpa pers, Turah juga sempat memberikan pengakuan yang mengejutkan. Dia mengaku puas telah membunuh dan memenggal kepala korban.
"Ya karena sakit hati, ya saya merasa puas saja sih (memenggal kepala). Kalau niat nggak, tapi intinya biar puas saja," ucap Turah.
Dia menyebut sebenarnya hanya ingin membunuh korban. Sedangkan pemenggalan itu tidak direncanakan.
"Kalau dibilang rencana sih sebenarnya nggak rencana mutilasi, cuma ingin bunuh," pungkas Turah dengan nada tenang.
Diberitakan sebelumnya, R atau D (56, sebelumnya tertulis 58) tewas dengan kepala terpenggal setelah dihabisi rekan kerjanya Turah alias Daud (40, sebelumnya tertulis 52) warga Dusun Kemiri, Desa Sambirejo, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Polres Klaten memastikan kejadian pembunuhan di Dusun Dumung, Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo tersebut sebagai mutilasi.
"Pelaku mencekik, membanting, kemudian memutilasi bagian tubuh korban yaitu kepala korban. Korban ini merupakan teman satu rumah," jelas Kapolres Klaten AKBP Warsono kepada wartawan di Mapolres Klaten saat konferensi pers, Kamis (22/6) siang.
(ahr/rih)