Wanita bernama Budiati (31) ditemukan meninggal sambil memeluk bayinya di dalam kamar di rumah kontrakan di daerah Pati. Belakangan diketahui, Budiati meninggal akibat luka yang dialaminya usai mendapat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) suaminya Mashuri (45).
Jenazah Budiati ditemukan pada Rabu 14 Juni 2023 lalu. Kondisinya ditemukan sudah membengkak dan membiru, begitu pula dengan ketiga anaknya yang lemas karena mengalami dehidrasi.
Kasus dugaan KDRT mulanya diungkap ayah Budiati, Gunadi (61). Gunadi menyebut saat bertemu dengan anaknya pada Sabtu (10/6), Budiati menangis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak saya hari Jumat itu dipukuli suaminya, saya hari Sabtu kebetulan ke sana, ketemu cucu saya, anak saya menangis," jelas Gunadi ditemui di rumahnya, Jumat (16/6).
Dia menduga anaknya menangis karena menahan sakit. Gunadi pun tak menduga hari itu adalah pertemuan terakhirnya dengan Budiati.
Dia menduga anaknya meninggal tak lama setelah Mashuri berangkat bekerja ke luar kota pada Senin (12/6) lalu. Di dalam rumah kontrakan itu, Budiati tinggal bersama ketiga anaknya balita.
"Senin suaminya ke situ lagi (Rembang), itu Senin pagi, terus hari Senin malam itu anak saya meninggal dunia, suaminya tidak tahu. Jadi sampai dua hari dua malam cucu saya itu tidak tahu kalau ibunya meninggal dunia, sampai digelut terus itu," jelasnya.
Gunadi menyebut pada Rabu (14/6) jasad anaknya ditemukan perangkat RT setempat. Pihak keluarga lalu melaporkan temuan itu ke polisi. Gunadi pun mengungkap ada temuan luka di tubuh Budiati.
Di antaranya luka lebam di wajah, benjolan di belakang kepala sebelah kanan hingga dada di sebelah kiri. Dia pun menduga anaknya meninggal usai dianiaya menantunya.
"Ini ada hitam, selaput mata tidak melekat, dua-duanya, dadanya hitam, paru-paru hitam, bekas benturan di tubuh, tidak mungkin kalau anak saya tidak dihajar," ujar dia.
![]() |
Dia menyebut hubungan pernikahan Budiati dengan Mashuri sejatinya tak terlalu harmonis. Anaknya banyak mengalami KDRT selama sekitar lima tahun menjalani hubungan rumah tangga dengan Mashuri.
"Sampai hubungan dengan Mashuri sampai punya anak satu, hingga kejadian punya anak dua (tambah dua anak), lah sudah itu anak saya banyak dipukuli, diantemi, ditonjok," terang Gunadi.
"Mashuri penjudi, peminum, sering mentang-mentang jeger," sambungnya.
Terpisah, polisi mengungkap penyebab kematian Budiati. Dari hasil autopsi ada temuan luka di kepala Budiati, selain itu kondisi Budiati yang baru saja melahirkan diduga menambah sakit yang dideritanya.
"Hasil pemeriksaan autopsi itu memang ada luka-luka memar di kepala, yang menyebabkan kemudian korban meninggal dunia, walaupun itu tidak terjadi seketika, namun karena kondisi korban yang sedang ngedrop tidak fit," kata Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar kepada wartawan di Mapolresta Pati, Jumat (16/6).
"Dimana karena pascamelahirkan ditambah atau dipicu adanya luka lebab di kepala sehingga menyebabkan meninggal dunia, di mana meninggalnya diperkirakan antara hari Senin atau Selasa," dia melanjutkan.
Polisi pun akhirnya membekuk Mashuri suami Budiati. Dari pemeriksaan polisi, Mashuri mengakui melakukan penganiayaan terhadap istrinya karena cemburu.
"Dari pelaku menyampaikan atau alasan dia melakukan kekerasan atau pemukulan karena cemburu saat akan melihat HP korban, korban melarang," ujar Onkoseno.
Onkoseno mengatakan penganiayaan terhadap Budiati diakui dilakukan beberapa kali. Tersangka memang dikenal temperamen.
"Sebelumnya pemukulan sudah pernah, dan juga beberapa kali pemukulan, betul (tempramen)," terang Onkoseno.
Atas perbuatannya, Mashuri kini sudah ditahan di Mapolresta Kudus.
"Saat ini sudah dilakukan pemeriksaan tersangka dan dilakukan penahanan, pasangan ibu muda berinisial M sudah (ditetapkan jadi tersangka)," pungkas Onkoseno.
Simak Video " Video: Bupati Pati Sudewo Akhirnya Muncul Usai Sepekan Menghilang"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)