Fakta-fakta Wanita Pati Meninggal Peluk Bayi Usai Dianiaya Suami Siri

Round Up

Fakta-fakta Wanita Pati Meninggal Peluk Bayi Usai Dianiaya Suami Siri

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 17 Jun 2023 06:45 WIB
Orang tua Budiati, Gunadi (61), saat menunjukkan foto anaknya ketika masih hidup di rumahnya Desa Karangrejo Kecamatan Juwana, Pati, Jumat (16/6/2023).
Orang tua Budiati, Gunadi (61), saat menunjukkan foto anaknya ketika masih hidup di rumahnya Desa Karangrejo Kecamatan Juwana, Pati, Jumat (16/6/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng.
Solo -

Kasus meninggalnya Budiati (31) yang ditemukan dalam posisi memeluk bayinya yang masih hidup di rumah kontrakan di Desa Kutoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pati membuat geger. Dari hasil penyelidikan terkuak jika Budiati dibunuh oleh suaminya sendiri Mashuri (45). Tersangka sudah ditangkap polisi dan ditahan. Terungkapnya, kasus pembunuhan ini menghadirkan sejumlah fakta baru kasus tersebut. Berikut sejumlah fakta terbaru tewasnya Budiati.

Curhat Dianiaya

Ayah korban, Gunadi menaruh kecurigaan tewasnya Budiati. Apalagi, saat terakhir berkunjung ke rumah kontrakannya, Gunadi mendapati sejumlah luka di tubuh putrinya tersebut.

"Anak saya hari Jumat itu dipukuli suaminya, saya hari Sabtu kebetulan ke sana, ketemu cucu saya, anak saya menangis," jelas Gunadi ditemui di rumahnya, Jumat (16/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begitu anak saya menangis sambil mendekap yang sakit itu, cucu saya yang nangis saya urusin, tahu-tahu anak saya tidak kuat menangis, terus saya pamit mau pulang," dia melanjutkan.

Sudah Meninggal 2 Hari

Gunadi juga menyampaikan, pada Senin (12/6) lalu, Mashuri pergi bekerja di luar kota. Malamnya, anaknya Budiati diperkirakan meninggal dunia. Di sisi lain, Budiati meninggalkan tiga anak-anak yang masih balita di kamar.

ADVERTISEMENT

"Senin suaminya ke situ lagi, itu Senin pagi, terus hari Senin malam itu anak saya meninggal dunia, suaminya tidak tahu, jadi sampai dua hari dua malam cucu saya itu tidak tahu kalau ibunya meninggal dunia, sampai digelut terus itu," jelasnya.

Baru Rabu (14/6) malamnya, kata Gunadi, mayat anaknya ditemukan oleh RT desa setempat. Pihak keluarga lantas melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

"Jadi ketahuan (anak yang) kecil menangis, ketahuan Pak RT pintu digobrak langsung lapor ke Polres. Langsung di TKP polisi masang garis polisi, terus langsung dibawa ke rumah sakit," terang dia.

Banyak Bekas Luka

Gunadi pun curiga terhadap temuan bekas luka di tubuh Budiati. Seperti luka lebam wajah, benjolan belakang kepala sebelah kanan, hingga dada sebelah kiri. Dia menduga anaknya meninggal dunia karena dianiaya menantunya.

"Ini ada hitam, selaput mata tidak melekat, dua-duanya, dadanya hitam, paru-paru hitam, bekas benturan di tubuh, tidak mungkin kalau anak saya tidak dihajar," ungkap dia.

Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar mengatakan masih menunggu hasil autopsi. Sejumlah saksi pun telah dimintai keterangan termasuk tetangga dan suami korban.

"Kami masih menunggu hasil autopsi, kami juga telah melakukan penyelidikan," jelas Onkoseno lewat pesan singkat.

Suami Jadi Tersangka

Polisi terus melakukan penyelidikan tewasnya Budiati (31). Dari hasil penyelidikan polisi menetapkan suaminya yang bernama Mashuri (45) sebagai tersangka.

"Saat ini sudah dilakukan pemeriksaan tersangka dan dilakukan penahanan. Pasangan ibu muda berinisial M sudah (ditetapkan jadi tersangka)," Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar kepada wartawan di Mapolresta Pati, Jumat (16/6/2023).

Onkoseno mengatakan polisi telah memeriksa suami korban. Polisi juga telah meminta keterangan saksi dari keluarga korban dan tetangga korban.

"Jadi kita lakukan pemeriksaan intensif pasangan korban inisial M, di situ M memang menjelaskan dia melakukan pemukulan terhadap pasangan atau korban. Secara umum KDRT, namun pasangan ini (menikah) secara hukum atau sah atau tidak kami masih mendalami," ungkap Onkoseno.

Penyebab Budiati Meninggal

Jenazah Budiati diautopsi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematiannya. Dari hasil autopsi yang sudah dilakukan ditemukan adanya luka memar di kepala. Luka tersebut diduga menjadi penyebab kematian korban.

"Hasil pemeriksaan autopsi itu memang ada luka-luka memar di kepala yang kemudian menyebabkan korban meninggal dunia, walaupun itu tidak terjadi seketika, namun karena kondisi korban yang sedang ngedrop tidak fit," jelas Onkoseno.

"Di mana karena setelah melahirkan ditambah atau dipicu adanya luka lebam di kepala sehingga menyebabkan meninggal dunia. Meninggalnya diperkirakan antara Senin atau Selasa," dia melanjutkan.

Baca Motif Cemburu di halaman berikutnya....

Motif Cemburu

Polisi mengungkap motif penganiayaan hingga menewaskan korban yang dilakukan oleh Mashuri. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa Mashuri cemburu terhadap korban hingga melakukan penganiayaan.

"Dari pelaku menyampaikan atau alasan dia melakukan kekerasan atau pemukulan karena cemburu saat akan melihat HP korban, korban melarang," kata Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar kepada wartawan di lokasi, Jumat (16/6/2023).

Dia mengatakan tersangka diduga cemburu terhadap istrinya, Budiati (31). Sontak tersangka lalu menganiaya korban.

"Sehingga pelaku memiliki dugaan apakah korban apa punya pacaran atau apa," jelasnya.

Onkoseno mengatakan dugaan penganiayaan dilakukan bukan sekali saja. Sudah beberapa kali tersangka menganiaya korban yang memiliki tiga terdiri dua usia balita dan satu bayi, itu.

"Sebelumnya pemukulan sudah pernah, dan juga beberapa kali pemukulan, betul (temperamen)," terang Onkoseno.

Sering Lakukan KDRT

Mashuri disebut sering melakukan tidak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap Budiati. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh ayah Budiati, Gunadi. Saat ditemui wartawan di rumahnya di Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana, Pati, Gunadi menceritakan, tabiat buruk tersangka.

"Lah sudah itu anak saya banyak dipukuli, diantemi, ditonjok," beber Gunadi.

Tidak hanya itu, Gunadi juga mengungkap, tabiat buruk Mashuri. Selain hobi berjudi, Mashuri juga dikenal sebagai seorang yang suka minum-minuman keras.

"Mashuri penjudi, peminum, sering mentang-mentang jeger, saya berani saksi di hadapan saya," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(apl/ahr)


Hide Ads