.webp)
Keluarga mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya), Angeline Nathania (20) sempat curiga saat mencecar guru les korban bernama Rochmad Bagus Apryatna alias Roy. Kala itu keluarga Angeline menanyakan keberadaan mahasiswi tersebut usai terakhir terlihat bersama Roy.
Dilansir detikJatim, Jumat (9/6/2023), Roy sempat terbata-bata menjawab pertanyaan keluarga Angeline Nathania. Tante Tania, Ambar mengungkap pihak keluarga sudah berupaya mencari keberadaan Tania yang sejak 3 Mei 2023 tidak pulang ke rumah.
Keluarga pun melaporkan peristiwa hilangnya Angeline Nathania ke Polrestabes Surabaya pada 5 Mei 2023. Keluarga juga sempat mendapat informasi dari teman-teman kuliah korban, jika Thania sempat terlihat bersama Roy. Ibu Thania pun sempat menanyakan langsung ke Roy di kawasan Penjaringan, Rungkut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, awal-awal waktu tanggal 5 Mei itu sempat curiga. Tapi nggak ada bukti, kita tanya baik-baik. (Roy) agak gugup. Kalau saya bilang, badannya gerak semua kayak gelisah. Terus tangannya diputer-puter di dalam baju," ungkap Ambar, Jumat (9/6).
Ambar menyebut Roy juga berbohong kepada keluarga korban. Pria itu mengaku terakhir kali bertemu Thania pada November 2022, padahal sejumlah saksi mengaku melihat Thania bersama Roy.
"Katanya nggak tahu. Katanya terakhir ketemu sama Thania November 2022. Padahal belakangan temennya ada yang melihat," lanjut Ambar.
Usai bertemu dengan ibu Tania di Penjaringan, Rungkut, Roy kemudian menghilang. Nomor ponsel Roy pun tak bisa dihubungi lagi.
Belakangan diketahui Roy adalah pelaku pembunuhan terhadap Angeline Nathania. Mahasisiwi Fakultas Hukum UBAYA itu tewas dicekik karena Roy mengaku sakit hati.
Sementara itu, jasad Thania ditemukan di dalam koper di area jurang kawasan Gajah Mungkur, Mojokerto pada Rabu (7/6) lalu.
"Yang bisa kami dapatkan keterangan dari tersangka atau pelaku ini bahwa yang bersangkutan sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik korban," kata Kasat Reskrim AKBP Mirzal Maulana, Kamis (8/6).
Mirzal mengatakan mayat perempuan tersebut dievakuasi pada Rabu malam (7/6) dan dibawa ke kamar jenazah RSU dr Soetomo untuk dilakukan identifikasi. Mirzal menungkap Roy membunuh korban karena ingin menguasai harta korban, yakni mobil Mitsubishi Xpander warna abu-abu bernopol L 1893 FY.
"Dia ingin menguasai harta karena mobilnya pun digadaikan," terang Mirzal.
(ams/sip)
