Cabuli Belasan Murid Madrasah di Wonogiri, Kepsek Diganti-Guru Dinonaktifkan

Cabuli Belasan Murid Madrasah di Wonogiri, Kepsek Diganti-Guru Dinonaktifkan

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Minggu, 28 Mei 2023 18:57 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi pencabulan murid madrasah di Baturetno, Wonogiri. Foto: Andhika Akbarayansyah
Wonogiri -

Kepala sekolah dan guru di salah satu madrasah di Kecamatan Baturetno Wonogiri diduga melakukan pencabulan terhadap 12 muridnya. Kini kepsek itu diganti dan gurunya dinonaktifkan.

Kepala Kantor Kemenag Wonogiri Anif Solikhin mengatakan madrasah yang terlibat kasus pencabulan itu dikelola oleh masyarakat. Namun tetap di bawah binaan Kemenag.

Setelah kasus itu mencuat, pihaknya berkoordinasi dengan organisasi sosial keagamaan yang menaungi agar segera ditindaklanjuti. Kepsek madrasah yang terlibat kasus itu tidak berstatus sebagai PNS. Namun ditugaskan dari yayasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah berkoordinasi dengan lembaga agar pendidikan di madrasah itu tetap berjalan normal. Jangan sampai karena dugaan ini kegiatan belajar-mengajar menjadi terganggu," kata dia kepada wartawan, Minggu (28/5/2023).

Sementara itu, kata Anif, guru yang diduga melakukan pencabulan itu berstatus sebagai ASN di bawah naungan Kemenag. Mulai Senin (29/5) besok guru tersebut akan dinonaktifkan.

ADVERTISEMENT

"Akan kami nonaktifkan dulu yang bersangkutan (guru). Kalau kepseknya nanti kewenangan dari organisasi atau yayasan. Kalau yang bersangkutan masih memimpin di situ tidak kondusif," ungkapnya.

Anif mengaku terkejut dengan adanya kejadian itu. Terlebih pengawas tidak mendapatkan informasi tersebut.

"Ada 12 anak kan dugaannya, pasti waktunya tidak sebentar," imbuh Anif.

Ia mendapatkan informasi kejadian itu dari Kepala Dinas PPKB P3A Wonogiri Mubarok, Jumat (26/5). Kemudian pihaknya berkoordinasi dengan Kasi Pendidikan Madrasah. Selanjutnya menelusuri ke organisasi yang menaungi sekolah tersebut dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Baturetno.

"Saat itu (melakukan penelusuran) sudah dilaporkan kepada kades, camat dan dinas, juga ditindaklanjuti. Saat ini kami menerjunkan tim untuk bertemu dengan warga, kades dan pimpinan organisasi yang menaungi sekolah tersebut di tingkat kecamatan," kata Anif.




(apl/apl)


Hide Ads