Pedagang angkringan berinisial AI (17) yang menjadi saksi dalam kasus mutilasi bos air minum di Semarang, Irwan Hutagalung (53), mengaku sempat menasihati Muhammad Husen. Husen (28) ialah karyawan yang membunuh dan memutilasi Irwan dengan dalih dendam karena sering dimarahi.
Di sela rekonstruksi kasus pembunuhan itu, Imam mengaku sempat dicurhati Husen. Husen curhat kepada AI pada sehari sebelum pembunuhan sadis itu terjadi pada 4 Mei.
"Sebelum kejadian sempat dengar Husen bilang akan membunuh," kata AI di lokasi rekonstruksi di Jalan Mulawarman Raya, Semarang, Rabu (24/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun saat itu Imam tak begitu menghiraukan niatan Husen. Dia hanya menasihati Husen dengan sekenanya.
"Ojo Mas, ndowo (jangan Mas, nanti berkepanjangan). Nanti kalau ada apa-apa panjang (urusannya)," kata AI kepada Husen.
Untuk diketahui, AI berdagang di dekat tempat Husen bekerja. Menurut dia, Husen sering mampir ke angkringannya dan beberapa kali curhat kalau sering dimarahi bosnya.
Meski begitu, AI mengaku tak pernah melihat secara langsung ketika Husen dimarahi bosnya.
"Ngobrol biasa, paling sambat kesel (capek), kadang cerita ada luka. Pernah bilang mau balas dendam, sakit hati sering dipukul," ucapnya.
AI pun tak menyangka jika Husen nekat membunuh bosnya pada Kamis (4/5) malam dan memutilasinya pada Jumat (5/5) dini hari. Dia tak menduga Husen berani melakukan tindakan keji itu.
Husen pun sempat menceritakan telah membunuh bosnya kepada AI. Semula AI menganggap Husen hanya bergurau.
"Saya cuma bilang 'rasah guyon (tidak usah bercanda) Mas. Husen jawab 'wis rapopo urusanku (sudah tidak apa-apa, urusanku)'," lanjutnya.
Sebagai informasi, AI ditetapkan tersangka karena tak melaporkan pembunuhan itu kepada polisi. Dia juga sempat diajak Husen bersenang-senang menggunakan uang milik bos Husen setelah pembunuhan itu terjadi.
(dil/sip)