Usai membunuh bos pemilik depot air isi ulang di Semarang, Muhammad Husen (28) masih menemui mantan rekan kerjanya di warmindo. Setelah berstatus buron, Husen juga masih sempat menonton temannya itu yang sedang live di media sosial.
"Dia ke sini aku di belakang, soalnya di sini ramai. Itu komunikasi terakhir," kata Jesi, mantan rekan kerja Husen di warmindo Jalan Kramas-Penggaron, Kamis (11/5/2023)
Sebagai informasi, sebelum menjadi pegawai depot air minum di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Husen bekerja di warmindo sekitar empat bulan. Setelah keluar dari warmindo, Husen berpindah kerja ke depot air minum itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru sekitar sebulan bekerja di tempat baru, Husen kemudian membunuh dan memutilasi bosnya, Irwan Hutagalung (53) pada Kamis (4/5) hingga Jumat (5/5) pagi. Dia beralasan dendam karena sering dipukul.
Saat Husen datang, Jesi mengatakan wajah temannya itu tampak tak ceria seperti dulu. Menurut Jesi, Husen yang berjuluk Mas Nyentrik di kalangan pelanggan warmindo itu terlihat sedang menanggung banyak beban.
"Aku bisa melihatnya, bukan kayak orang bingung, lebih kayak ada beban. Aku kasihan aslinya, nggak kayak biasanya," ungkap Jesi.
Jesi menambahkan, Husen saat itu sempat memberikan sebungkus rokok. Namun, pemberian itu ditolaknya. Sebab, Jesi menganggap Husen tidak punya uang.
Beberapa hari kemudian, kabar pembunuhan bos depot air isi ulang itu merebak di media massa. Jesi mengetahui bahwa Husen yang tiba-tiba menghilang menjadi salah satu orang yang dicari polisi.
Kemudian, saat Jesi tengah live di Instagram dan TikTok, ternyata Husen sedang menyaksikannya. Jesi lalu menyapanya melalui medsos saat itu juga.
"Terus aku ngomong '**kowe digoleki wong akeh (kamu dicari orang banyak) **', terus aku diblokir, kontaknya diblokir semua," pungkas Jesi.
(dil/ams)