Analisis Pakar di Balik Pengakuan Puas Husen Mutilasi Bos Hidup-hidup

Analisis Pakar di Balik Pengakuan Puas Husen Mutilasi Bos Hidup-hidup

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 12 Mei 2023 07:45 WIB
Tampang pelaku pemutilasi bos air isi ulang di Semarang, Muhammad Husen, Rabu (10/5/2023).
Tampang pelaku pemutilasi bos air isi ulang di Semarang, Muhammad Husen, Rabu (10/5/2023). (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng)
Solo -

Muhammad Husen (28) mengaku puas setelah memutilasi bos depot air isi ulang di Semarang, Irwan Hutagalung (53). Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Koentjoro kemungkinan pelaku menutupi rasa bersalahnya.

"Ini malah justru untuk melawan rasa berdosa dalam dirinya maka kalau dia mengakui pembunuhan itu maka dia akan ada perasaan berdosa besar karena itu dia mengatakan tidak menyesal," kata saat dihubungi detikJateng, Kamis (11/5/2023).

Lebih jauh, dia juga melihat perbuatan tersangka merupakan hal yang sangat kasar. Sebab, tak semua bagian tubuh korban disemen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi yang jelas itu sangat kasar, artinya saya katakan sangat kasar disemen tapi tidak semuanya, kakinya masih menjuntai," ucapnya.

Polisi, lanjutnya, perlu mendalami lebih jauh motif pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan Husen. "Membunuh itu motifnya balas dendam, kemudian dimutilasi, disemen itu motifnya balas dendam. Tapi itu masih perlu didalami balas dendamnya seberapa lama (dendamnya). Karena tidak semua jawaban itu kebenaran, bisa jadi semacam pleidoi," ujar Koentjoro.

ADVERTISEMENT

Terindikasi Psikopat

Sementara itu, lanjut Koentjoro, aksi sadis Husen yang memutilasi bosnya dalam kondisi masih hidup, mengindikasikan perbuatan psikopat.

"Pembunuhannya bagaimana dulu, pada saat dibunuh itu bagaimana, kemudian mutilasi terjadi pada waktu hidup atau mati. Kalau itu mutilasi dilakukan sudah mati, itu menghilangkan jejak sehingga tidak sadis, bukan psikopat," kata Koentjoro.

Koentjoro menyebut perilaku tersangka bisa menjurus ke perbuatan psikopat karena mutilasi dilakukan saat kondisi korban masih hidup. Namun, untuk pembuktiannya masih harus dilakukan pemeriksaan psikologi lebih lanjut.

"(Kalau mutilasi dilakukan saat korban hidup) Iya, psikopat," sambungnya.

Untuk diketahui, Husen menganiaya bos depot air minum isi ulang Semarang pada Kamis (4/5) malam. Dia sempat meninggalkan bosnya dalam kondisi kritis setelah menganiayanya dengan linggis.

Husen pun sempat nongkrong di angkringan sebelum kembali melakukan perbuatan keji terhadap bosnya. Lalu pada Jumat (5/5) subuh, Husen tega memutilasi bosnya dalam kondisi hidup-hidup.

Setelahnya, Husen juga mengecor tubuh korban di lorong samping depot. Tubuh Irwan pun dimutilasi menjadi empat bagian.

"Karena tangannya dipakai buat mukul saya. Kalau kepalanya karena dia suka ngomelin saya aja," kata Husen dengan tenang.

"Nggak (tidak menyesal), puas," tegasnya.




(aku/aku)


Hide Ads