Muhammad Husen (28) mengaku puas setelah memutilasi bos depot air isi ulang di Semarang, Irwan Hutagalung (53). Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Koentjoro menyebut pelaku kemungkinan merupakan psikopat.
"Pembunuhannya bagaimana dulu, pada saat dibunuh itu bagaimana, kemudian mutilasi terjadi pada waktu hidup atau mati. Kalau itu mutilasi dilakukan sudah mati, itu menghilangkan jejak sehingga tidak sadis, bukan psikopat," kata Koentjoro saat dihubungi detikJateng, Kamis (11/5/2023).
Koentjoro menyebut perilaku tersangka bisa menjurus ke perbuatan psikopat karena mutilasi dilakukan saat kondisi korban masih hidup. Namun, untuk pembuktiannya masih harus dilakukan pemeriksaan psikologi lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Kalau mutilasi dilakukan saat korban hidup) Iya, psikopat," sambungnya.
Di sisi lain, pengakuan santai tersangka dan ketenangannya dia sebut untuk menutupi rasa bersalah pelaku.
"Ini malah justru untuk melawan rasa berdosa dalam dirinya maka kalau dia mengakui pembunuhan itu maka dia akan ada perasaan berdosa besar karena itu dia mengatakan tidak menyesal," ucapnya.
Lebih jauh, dia juga melihat perbuatan tersangka merupakan hal yang sangat kasar. Sebab, tak semua bagian tubuh korban disemen.
"Tapi yang jelas itu sangat kasar, artinya saya katakan sangat kasar disemen tapi tidak semuanya, kakinya masih menjuntai," ucapnya.
Polisi, lanjutnya, perlu mendalami lebih jauh motif pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan Husen. "Membunuh itu motifnya balas dendam, kemudian dimutilasi, disemen itu motifnya balas dendam. Tapi itu masih perlu didalami balas dendamnya seberapa lama (dendamnya). Karena tidak semua jawaban itu kebenaran, bisa jadi semacam pleidoi," ujar Koentjoro.
Untuk diketahui, Husen menganiaya bos depot air minum isi ulang Semarang pada Kamis (4/5) malam. Dia sempat meninggalkan bosnya dalam kondisi kritis setelah menganiayanya dengan linggis.
Husen pun sempat nongkrong di angkringan sebelum kembali melakukan perbuatan keji terhadap bosnya. Lalu pada Jumat (5/5) subuh, Husen tega memutilasi bosnya dalam kondisi hidup-hidup.
Setelahnya, Husen juga mengecor tubuh korban di lorong samping depot. Tubuh Irwan pun dimutilasi menjadi empat bagian.
"Karena tangannya dipakai buat mukul saya. Kalau kepalanya karena dia suka ngomelin saya aja," kata Husen dengan tenang.
"Nggak (tidak menyesal), puas," tegas Husen.
(aku/ams)