Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir rekening milik Eks Kabag Bin Ops Ditnarkoba Polda Sumut AKBP Achiruddin Hasibuan dan anaknya, Aditya Hasibuan. PPATK menyebut rekening yang diblokir itu isinya mencapai puluhan miliar rupiah.
"Sudah (dibekukan) pada hari ini. Sementara baru dua (milik Achiruddin dan anaknya) ya," kata Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah, seperti dilansir detikFinance, Kamis (27/4/2023).
Natsir mengatakan pemblokiran rekening AKBP Achiruddin ini dilakukan karena ada indikasi pencucian uang. "Iya ada indikasi tindak pidana pencucian uang," ungkapnya lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Natsir menyampaikan isi dari kedua rekening AKBP Achiruddin Hasibuan yang telah dibekukan PPATK itu mencapai puluhan miliar rupiah.
"(Isi rekening yang diblokir) Puluhan miliar ya," katanya.
Nilai ini jauh lebih besar dari apa yang sebelumnya sudah dilaporkan Achiruddin dalam laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya. AKBP Achiruddin Hasibuan mengaku hanya memiliki kas dan setara kas senilai Rp 51.218.644 (Rp 51 juta).
Nama AKBP Achiruddin mencuat usai video anaknya menghajar seorang mahasiswa bernama Ken Admiral viral di media sosial.
Penganiayaan ini berawal pada 21 Desember 2022 sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu Aditya memberhentikan Ken Admiral yang mengendarai mobil saat berada di SPBU, Jalan Ringroad, Kota Medan. Aditya sempat melakukan pemukulan kepada Ken saat itu.
Sehari berselang, pada 22 Desember 2022 sekitar pukul 02.30 WIB, Ken bersama dengan temannya mendatangi rumah Aditya di Jalan Karya, Kecamatan Medan Helvetia. Ken ingin menanyakan kasus pemukulan serta perusakan terhadap mobil pelapor.
Saat itulah terjadi penganiayaan sebagaimana yang diviralkan tersebut. Polda Sumut lalu menetapkan Aditya sebagai tersangka penganiayaan.
Selain menetapkan Aditya sebagai tersangka, Polda Sumut juga memberikan sanksi terhadap AKBP Achiruddin yaitu penempatan khusus (patsus). Hal itu karena Achiruddin membiarkan penganiayaan terjadi, padahal saat itu dia berada di lokasi.
(aku/dil)