Mantan Kabag Bin Ops Ditnarkoba Polda Sumut, AKBP Achiruddin Hasibuan, diduga memiliki gudang solar yang tersembunyi tak jauh dari rumahnya di Helvetia, Medan. Pertamina lalu buka suara soal dugaan tersebut.
"Saya harus melihat dulu seperti apa gudangnya. Ini kan sudah ditangani oleh Polda. Kami dari Pertamina siap bekerja sama tim Polda yang melakukan pengecekan dan membutuhkan informasi. Kalau masalah ilegalnya kita belum tahu faktanya seperti apa," Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Kamis (27/4/2023) seperti dilansir detikSumut.
Susanto menyebut pihaknya siap bekerja sama dengan Polda Sumut untuk mengecek izin dari gudang tersebut. Pengecekan dilakukan untuk memastikan legalitas gudang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena izin menimbun BBM terus mengangkut BBM itu ada izin khusus, itu yang mengeluarkan bukan Pertamina tapi regulator bisa dari Kementerian ESDM maupun dari pemerintah setempat," lanjutnya.
Susanto mengatakan pihaknya juga ingin menelusuri asal-usul solar tersebut.
"Kita juga ingin tahu dapatnya dari mana agar kami melakukan pengecekan. Ketika yang punya gudang memberitahukan dapat BBM-nya dari mana, bisa kita telusuri dan akan lakukan pengecekan lebih dalam," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga menyebut Achiruddin memiliki gudang solar. Bahkan ia menyuruh masuk ke dalam gudang itu untuk memastikan.
"Itu gudang solar punya dia. Dalam aja masuk, oh berton-ton," jelas tetangga Achiruddin yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.
Saat ditelusuri detikSumut, gudang solar yang diduga milik Achiruddin itu tak jauh dari kediamaannya.
Lokasi gudang itu hanya berjarak sekitar tiga rumah. Tampak gudang itu ditutupi dengan seng.
Gerbang masuk ke gudang dikunci menggunakan rantai dan gembok. Saat melirik ke dalam gudang, tak ada tanda orang di dalam.
Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Ditreskrimsus soal informasi dugaan kepemilikan gudang solar oleh Achiruddin.
"Informasinya itu nanti akan dikoordinasikan ke Ditreskrimsus," kata Sumaryono.