Kepolisian masih terus melakukan penyelidikan kasus pembunuh berantai dukun Slamet Tohari di Banjarnegara. Sampai saat ini sudah terkumpul 28 laporan orang hilang yang diduga terkait Mbah Slamet dukun Banjarnegara itu.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan posko yang dibuka untuk mengidentifikasi korban Slamet Tohari menerima 22 laporan, 6 laporan di antaranya menyatakan kehilangan dua anggota keluarga sekaligus. Sehingga sudah didapatkan 28 ciri-ciri korban yang dilaporkan hilang.
"Laporan di posko antemortem sampai saat ini terdapat 28 orang, terdapat pelapor yang melaporkan dua orang hilang sebanyak enam orang. Jadi total pelapor 22 orang. Dari pelapor ini semua sudah diambil sampel data antemortem," jelas Iqbal lewat pesan singkat, Rabu (26/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, sejauh ini sudah ada 12 jenazah korban Slamet dukun pengganda uang Banjarnegara yang ditemukan. Ke-12 korban merupakan klien Slamet Tohari yang melakukan praktik dukun palsu dengan modus mengaku bisa menggandakan uang.
Slamet membunuh korbannya ketika ditagih uang yang telah disetorkan. Dia menyuguhkan air dicampur racun dengan dalih ritual saat membunuh korbannya.
Pengakuan teranyar Slamet, masih ada 16 korban lain yang belum ditemukan. Polisi pun masih terus mendalami kasus itu dan terus memastikan kebenaran jumlah korban.
Sementara itu dari 12 jenazah yang ditemukan, 8 di antaranya sudah teridentifikasi dan dikembalikan ke keluarga masing-masing. Sedangkan empat lainnya belum ada yang cocok.
Keempat jenazah itu dua di antaranya dalam wujud kerangka, laki-laki, dan dua masih berbentuk tapi dalam masa pembusukan karena masih ada sisa kulit dan daging, berkelamin laki-laki dan perempuan.
"Dari empat, yang satu baru dikirim tes DNA-nya. Yang tiga kemarin sudah ada hasil test DNA-nya, hasil-nya berbeda (tidak cocok)," ujar Iqbal.
Saat ini empat jenazah tersebut dikubur kembali di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
"Posko masih membuka laporan orang hilang dan posko antemortem untuk ambil data pemba"Posko masih membuka laporan orang hilang dan posko antemortem untuk ambil data pembanding," ujar Iqbal.
(ams/dil)