Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan, dari banyaknya laporan orang hilang ke posko yang dibuka di Banjarnegara, belum ada kecocokan dengan para jenazah itu.
"Sampai saat ini belum ada yang cocok, tolong masyarakat yang merasa kehilangan dan mungkin memang pergi atau hilangnya di Banjarnegara segera ke Polres Banjarnegara aja," kata Hastry saat mendampingi Kapolda Jateng memantau Tol Kalikangkung, Semarang, Sabtu (15/4/2023).
Hastry menjelaskan, empat jenazah itu dua dalam wujud kerangka, laki-kaki, dan dua masih berbentuk tapi dalam masa pembusukan karena masih ada sisa kulit dan daging, berkelamin laki-laki dan perempuan.
"Kalau dua tulang belulang itu sekitar tiga tahun (perkiraan waktu kematian). Kalau dua lagi sekitar satu tahun. Empat mayat ini dikurung dalam dua lubang," jelasnya.
Beberapa properti berupa pakaian korban masih bersisa dan ikut dikubur. Pekan depan polisi akan mempublikasi pakaian yang dikenakan korban dan berharap ada keluarga mengenali.
"Yang perempuan diketahui karena ada bra-nya, pakai baju pink," kata Hastry.
Untuk diketahui, korban Slamet Tohari diduga lebih dari 12 orang, 8 di antaranya sudah teridentifikasi.
Slamet Tohari merupakan pelaku pembunuhan dengan modus mengaku bisa menggandakan uang.
Ketika ditagih korbannya, dia meminta korban meminum air untuk ritual. Air itu ternyata dicampur racun dan menyebabkan korban tewas.
(dil/apl)