Theresia Dewi dan anaknya Okta Ali Abrianto warga Magelang diduga jadi korban Slamet Tohari atau Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara. Sebelum hilang, Theresia sempat mencoba menghubungi kakaknya pada pukul 02.00 WIB dini hari.
Hal ini disampaikan kakak Theresia Budi Riyanto saat ditemui di posko pengaduan orang hilang di Polres Banjarnegara. Ia mengaku sempat berkomunikasi dengan Theresia yang menyebut sedang dalam perjalanan, pada 21 November 2021.
Dalam komunikasi tersebut ia merasa tidak ada yang aneh. Namun pada pukul 02.00 WIB dini hari ada telepon tidak terjawab dari Theresia. Sayangnya, saat pagi ditelepon sudah tidak bisa.
"Jam 2 malam ada panggilan tak terjawab (dari Theresia). Paginya saya telepon balik sudah tidak bisa," ungkap kata Budi usai membuat laporan orang hilang di posko pengaduan orang hilang di Polres Banjarnegara, Jumat (7/4/2023).
"Pada 21 November 2021 itu telepon terakhir. Dan tanggal 22 sudah hilang kontak sampai sekarang," imbuhnya.
Pamit ke Banjarnegara
Keluarga yakin pasangan ibu-anak Theresia Dewi (47) dan Okta Ali Abrianto (31), asal Magelang turut menjadi korban pembunuhan berantai Slamet Tohari atau Mbah Slamet, dukun penggandaan uang di Banjarnegara. Keluarga mengungkap pesan terakhir Dewi yang berpamitan ke Banjarnegara untuk mengambil uang.
"November tanggal 21 atau 22, dia pamit sama menantu (istri Okta, Vina) dan anaknya yang kecil, Claudy. Pamit mau ke Banjarnegara," kata kakak kandung Theresia, Yusuf Edi Gunawan (64) ditemui wartawan di Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Sabtu (8/4/2023).
Yusuf mengatakan, Dewi menyampaikan tujuannya ke Banjarnegara kepada Claudy. Saat ditanyai oleh Yusuf, Claudy menyampaikan jika ibunya menyebut pergi menuju Banjarnegara untuk mengambil dana yang cair.
"Mau ambil dana, dananya cair. (Apa ada proyek?) Ya ndak tahu Pakde," kata Yusuf menirukan keterangan Claudy.
(aku/aku)