Posko Aduan Korban Slamet Dukun Banjarnegara Dibuka, Pelapor Harus Bawa Ini

Posko Aduan Korban Slamet Dukun Banjarnegara Dibuka, Pelapor Harus Bawa Ini

Uje Hartono - detikJateng
Rabu, 05 Apr 2023 16:37 WIB
Posko pengaduan orang hilang yang diduga korban Slamet dukun Banjarnegara. Foto diambil Rabu (5/4/2023).
Posko pengaduan orang hilang yang diduga korban Slamet dukun Banjarnegara. Foto diambil Rabu (5/4/2023). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara -

Polisi membuka posko pengaduan orang hilang di sekitar Mapolres Banjarnegara. Menyusul masih banyaknya korban pembunuhan berantai Mbah Slamet yang masih belum teridentifikasi.

Posko tersebut berada di sebelah timur Mapolres Banjarnegara, tepatnya di sebelah pos induk Sat Lantas Polres Banjarnegara.

"Posko pengaduan orang hilang kaitannya pembunuhan berencana yang dilakukan saudara Tohari atau Mbah Slamet," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto saat membuka posko pengaduan, Rabu (5/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada warga yang anggota keluarganya hilang dan sempat berhubungan dengan Mbah Slamet dukun penggandaan uang diminta untuk melapor. Jika jauh, laporan bisa dilakukan melalui sambungan telepon.

"Kami juga ada nomor yang bisa dihubungi. Kalau ada yang merasa kehilangan keluarganya, yang merasa pernah berhubungan dengan Mbah Slamet ini nomornya 082326444401. Ini bisa WA dan bisa telepon," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Pejabat Sementara Kaur Keskamtibmas Subbid Dokpol Biddokkes Polda Jateng AKP Suwondo mengingatkan bagi warga yang ingin melaporkan untuk membawa identitas keluarganya yang hilang.Seperti ijazah dan KTP.

"Kami imbau warga yang ada kaitannya dengan kejadian ini pada saat melaporkan orang hilang membawa ijazah dan KTP. Ijazah ini untuk melihat sidik jari," ujarnya.

Selain itu, pelapor juga diimbau membawa foto keluarganya yang hilang. Foto tersebut yang terlihat struktur giginya.

"Juga membawa foto yang nampak struktur giginya. Kalau tersangka tidak mengakui kita bisa mengidentifikasi," kata dia.

Suwondo menambahkan bagi pelapor yang tinggal di tempat jauh tidak perlu khawatir. Sebab, pihaknya bisa berkoordinasi dengan Biddokkes di tempat tinggal pelapor.

"Misalnya, warga luar Jawa yang penting bisa menghubungi kontak kami kemudian bisa memberikan nomor telepon dan alamat lengkap nanti kami akan koordinasi dengan Biddokkes untuk mengambil sampel," tambahnya.




(ahr/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads