Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi mengatakan identifikasi dilakukan oleh tim DVI Polda Jawa Tengah. Selain itu data dugaan asal daerah korban juga dihimpun dari keterangan tersangka dan akan dipastikan oleh petugas.
"Ini kan baru pengakuan sepihak dari dukunnya. Ada dari Banjarnegara, Kulon Progo. Kita penyidik proaktif. Kejar apa yang disampaikan tersangka. Kan tidak bisa mayat diserahkan tanpa bukti antem mortem yang menguatkan," kata Luthfi di Mapolda Jateng, Rabu (5/4/2023).
Berikut identifikasi DVI Polda Jateng dan dari keterangan pelaku yang dihimpun sementara mengenai korban Slamet Tohari:
Minggu 2 April 2023
- Paryanto, laki-laki, 53 tahun warga Sukabumi, dikubur di liang nomor 1
Senin, 3 April 2023
- Sebanyak 1 warga Gunung Kidul, laki-laki dikubur di liang nomor 2
- Sebanyak 2 warga Tasikmalaya laki-laki dan perempuan di kubur di liang yang sama di liang nomor 3
- Sebanyak 2 warga Jakarta laki-laki dan perempuan di kubur di liang yang sama di liang nomor 4
- Sebanyak 2 warga Palembang atas nama Mulyadi warga Palembang dan pacarnya dikubur di liang yang sama di liang nomor 5 (pengaduan di Polres Banjarnegara)
- Sebanyak 2 warga Yogyakarta laki-laki dan perempuan dikubur di liang yang sama di liang nomor 6
Selasa, 4 April 2023
- Sebanyak 2 korban laki-laki dan perempuan satu liang.
Luthfi mengatakan, kepolisian membuka posko pengaduan orang hilang. Bagi yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa melapor ke Polres Banjarnegara atau ke Polda Jawa Tengah.
"Kita buat posko pengaduan masyarakat, untuk data antem mortem bagi masyarakat yang merasa kehilangan keluarga. Dirkrimum juga membuka posko, di Banjarnegara juga ada posko karena tim DVI di sana," tegasnya.
Untuk diketahui, Slamet Tohari merupakan dukun pengganda uang yang membunuh para pelanggannya. Kasus terungkap saat keluarga korban Paryanto melapor ke polisi karena Paryanto sempat meninggalkan pesan sebelum dibunuh lewat chatting.
"Ini pintu masuk membongkar kasus Tohari. Senin dia mengakui membunuh lima orang yang TKP-nya sama di Desa Balun. Ternyata saat itu ditemukan sembilan jenazah," tegas Luthfi.
(apl/dil)