Tenangnya Slamet Dukun Banjarnegara saat Dikeler ke Kuburan Massal Korbannya

Tenangnya Slamet Dukun Banjarnegara saat Dikeler ke Kuburan Massal Korbannya

Uje Hartono - detikJateng
Selasa, 04 Apr 2023 21:46 WIB
Tampang pembunuh berantai Mbah Slamet saat dibawa ke lokasi pembunuhan di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).
Tampang pembunuh berantai Mbah Slamet saat dibawa ke lokasi pembunuhan di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). (Foto: Uje Hartono/detikJateng)
Banjarnegara -

Polisi kembali membawa Slamet Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang tersangka kasus pembunuhan berantai ke kebun miliknya yang digunakan untuk membunuh dan mengubur korban. Hingga saat ini, polisi telah menemukan 12 korban yang dikubur dalam satu lokasi.

Saat dihadirkan di lokasi Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara tersangka mengenakan pakaian tahanan warna biru. Mbah Slamet tampak dikeler ke perbukitan tempat ia menghabisi nyawa korban.

Tangannya terlihat diborgol di bagian belakang. Dan menyelempangkan sarung warna merah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, pembawaannya terlihat tenang. Bahkan saat ditanya Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto dan awak media, Mbah Slamet menjawab dengan lantang.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku mengaku mulai melakukan aksi sadisnya ini sejak 2020 lalu. Bahkan, pelaku mengaku tidak hafal nama-nama korbannya.

ADVERTISEMENT

"Kalau nama-nama korban pelaku tidak hafal. Hanya ada asal korban. Ada yang bilangnya dari Palembang, Jakarta dan lain-lain. Tapi ini tidak menjadi acuan karena keterangannya masih berubah-ubah," ujar Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto saat pers release di lokasi kejadian, Selasa (4/4/2023).

Ia mengaku bisa menggandakan uang. Dalam mencari 'mangsa' Mbah Slamet ini diiklankan melalui sosial media Facebook.

"Ada yang memposting, itu kaki tangan pelaku. Inisialnya BS. Saat ini BS juga sudah ditangkap," kata dia

Dari 12 korban, semuanya ditemukan di lokasi yang sama. Yakni di perbukitan lahan milik pelaku. Dari jumlah tersebut, 1 korban ditemukan pada Sabtu (1/4). Kemudian 9 korban ditemukan pada Senin (3/4). Dan dua korban ditemukan hari ini.




(aku/ahr)


Hide Ads