Korban Dukun Banjarnegara Kirim Voice Note ke Anak Sebelum Tewas, Ini Isinya

Korban Dukun Banjarnegara Kirim Voice Note ke Anak Sebelum Tewas, Ini Isinya

Tim detikJabar - detikJateng
Selasa, 04 Apr 2023 18:42 WIB
Solo -

Paryanto, warga Sukabumi, Jawa Barat, menjadi korban kesadisan dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Slamet Tohari alias Mbah Slamet. Dia dibunuh dengan racun dan dikubur di ladang.

Sebelum dibunuh, korban ternyata sudah merasa curiga. Dikutip dari detikJabar, korban lantas mengirim pesan pendek, shareloc, bahkan voice note kepada salah satu anaknya.

GE, anak Paryanto, mengaku mendapat kiriman pesan-pesan dari ayahnya yang saat itu sedang bersama Mbah Slamet. Pesan itu dikirim oleh ayahnya pada Kamis (23/3) sekitar pukul 00.54 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada awalnya, Paryanto mengirimkan shareloc keberadaannya kepada anaknya. Kemudian dia menambahkan pesan.

"Takut ayah mati ini sharelock Pak Slamet. Misal ayah nggak ada kabar sampai hari Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat ya," tulis Paryanto kepada anaknya, seperti yang dikutip dari detikJabar.

ADVERTISEMENT

Kemudian, dia juga mengirim beberapa pesan suara atau voice note. Dalam pesan suara yang diperdengarkan oleh GE, suara Paryanto terdengar parau.

"Di-sharelock ini rumah orang tuanya, takut kenapa-napa ayahnya gitu. Lokasinya ini dimana? Lokasi di rumahnya dia gitu loh, masih satu kampung, sekitar 100 meter, sama aja di kampungnya Slamet," ucap Paryanto.

Dalam pesan suara itu Paryanto juga mengaku merasa mengantuk setelah meminum sesuatu. Padahal, saat itu dia berada di hutan.

"Ini waspada saja takutnya ayah kan namanya nggak punya teman, nggak punya rekan-rekan yang ayah percaya lagi, pokoknya ayah agak sedikit ngeri, apalagi tadi di hutan, ayah nggak sadar, bawaannya ngantuuk mulu," katanya.

"Minum pocari sweet, tidur lagi, tidur lagi sambil nunggu, kepala ayah langsung tidur di bawah, ini saja ayah kaya mabok, ngomong sendiri kaya orang gila, ya sudah ya. Moga-moga selamat sampai tujuan dan sukses. Amin," ucap Paryanto mengakhiri rekaman suara tersebut.

(ahr/rih)


Hide Ads