Yakinnya Dayat, Kakaknya Jadi Korban Pembunuhan Berantai Dukun Banjarnegara

Yakinnya Dayat, Kakaknya Jadi Korban Pembunuhan Berantai Dukun Banjarnegara

Uje Hartono - detikJateng
Selasa, 04 Apr 2023 17:30 WIB
Keluarga salah satu yang diduga menjadi korban pembunuhan berantai Mbah Slamet dukun pengganda uang Banjarnegara saat di pamakaman, Selasa (4/4/2023).
Keluarga salah satu yang diduga menjadi korban pembunuhan berantai Mbah Slamet dukun pengganda uang Banjarnegara saat di pamakaman, Selasa (4/4/2023). (Foto: Uje Hartono/detikJateng)
Banjarnegara -

Salah satu korban Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang Banjarnegara, diyakini bernama Mulyadi asal Palembang. Mulyadi yang sudah dinyatakan hilang lebih dari satu tahun terakhir kali diketahui berada di Desa Balun, lokasi temuan 12 mayat diduga korban pembunuhan berantai Mbah Slamet.

Hal ini disampaikan Dayat, adik kandung dari Mulyadi. Dayat mengatakan kakaknya terakhir meninggalkan rumah pada Oktober 2021 lalu.

"Terakhir meninggalkan rumah itu Oktober 2021. Jadi sampai saat ini sudah satu tahun lebih," kata Dayat saat ditemui di area pemakaman Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, kakaknya sempat mengirim lokasi kepada dirinya. Lokasi tersebut berada di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa. Namun satu minggu kemudian, kakaknya sudah hilang.

"Sempat share lokasi kepada saya. Tapi seminggu dari situ menghilang," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Mendengar kabar tersebut, ia langsung melakukan pencarian terhadap kakaknya. Seperti menemui Mbah Slamet dan membuat laporan di kepolisian.

"Setelah hilang, saya pernah bikin laporan. Saya juga pernah menemui Pak Tohari," kata warga Lorong Bakti Pakjo, Palembang ini.

Namun saat ditemui, lanjut Dayat, Mbah Slamet terus menghindar. Bahkan saat bertemu di Polsek Wanayasa, pelaku datang dengan ditemani pengacara.

"Pak Tohari menghindar terus. Pernah ketemu di Polsek dia membawa pengacara," ungkapnya.

Dayat menyampaikan Mulyadi saat ini berusia 46-47 tahun. Kakaknya adalah warga Lorong Bakti Pakjo, Palembang.

"Dia sama dengan saya dari Lorong Bakti Pakjo Kota Palembang. Setiap harinya bekerja sebagai developer," sebutnya.




(aku/aku)


Hide Ads