PO (53) pria asal Sukabumi menjadi korban dukun sadis Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet di Banjarnegara. PO atau Paryanto itu dikenal baik dalam bergaul dengan tetangganya.
Dilansir detikJabar, Paryanto pernah tinggal di Kampung Pasar, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak. Warga mengetahui Paryanto tewas dibunuh usai kabar diterima aparat desa setempat.
"Dapat kabar meninggal kemarin sore anak saya ada temannya kirim pesan terus dilihatin, katanya Abang (panggilan korban) meninggal. Terus semalam jam 23.00 WIB Bu RT ke rumah, nanyain karena dia baru menjabat bertanya siapa Paryanto," kata Yatno, warga setempat kepada detikJabar, Selasa (4/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paryanto dan keluarga ternyata sudah lama pindah dari Kampung Pasar. Yatno yang pernah menjabat sebagai Ketua RT 1 RW 3 itu mengenal baik sosok Paryanto.
Dia mengaku terakhir bertemu pada 2021 silam. Kala itu, korban disebut menilik bekas rumah dan mobil limosin miliknya yang kini dibiarkan rusak.
"Jadi dia itu tinggal tahun 2005 sampai tahun sekitar 2007-an, di sini dengan mertua, istri dan anaknya. Nama mertuanya Pak Uci, selepas tahun 2007 itu saya dapat kabar dia pindah ke daerah Cisaat," ujar Yatno.
Korban Paryanto dikaruniai dua anak, pertama perempuan dan kedua laki-laki. Meski sudah lama pindah, Paryanto masih menggunakan identitas KTP dengan alamat yang lama.
"Domisilinya masih di Cibadak di Kampung Pasar, RT saya. Kalau rumahnya dulu sudah enggak ada, rumah di kosongin lama-lama hancur dan ambruk. Selama saya kenal, kesehariannya orangnya baik, bergaul namun tidak ada yang tahu pekerjaannya apa," tutur Paryanto.
Sementara itu, bangunan rumah di Kampung Pasar kini sudah rata dengan tanah. Sejak dikosongkan, bangunan rumah yang pernah dihuni Paryanto itu rusak dan ambruk sendiri. Kini di lahan itu ditanami dengan sayuran.
Terpisah, Ketua RT Eti membenarkan sempat ada kabar korban Paryanto tinggal di wilayahnya. Namun korban sudah lama pindah, hanya saja alamat domisili masih di tempat lama.
"Dari pihak desa, semalam ke rumah. Menanyakan si korban karena alamatnya di sini. Saya kurang tahu, nama aslinya dipanggil nya si Abang, saya ke RT lama akhirnya diceritakan kronologinya, untuk lebih jelas saya belum lengkap saya belum ada konfirmasi lagi, setelah ada berita itu baru saya tahu," kata Eti.
Selengkapnya di halaman berikut.
"Mertuanya nggak lama tinggal di sini, pindah. Rumah ditinggal sampai ambruk, takut kena warga mau diperbaiki enggak ada orangnya akhirnya ambruk sendiri, jarang ngobrol sama korban begitu. Jarang komunikasi, dia sebentar-sebentar di sininya," sambung Eti.
Paryanto Jadi Korban Serial Killer Dukun Banjarnegara
Aksi pembunuhan berantai yang diduga dilakukan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet yang mengaku dukun pengganda uang dari Banjarnegara terbongkar. Polisi menemukan sekitar 10 mayat di ladangnya.
Korban terakhirnya yang bernama PO (53), pria asal Sukabumi, Jawa Barat. Pembunuhan ini juga menjadi kunci terbongkarnya aksi sadis dukun tersebut.
Pengungkapan ini membongkar fakta mengerikan. Polisi menemukan 'kuburan massal' di ladang Mbah Slamet yang diduga merupakan para korban aksi keji dukun palsu pengganda uang di Banjarnegara ini.
"Jadi dari pengakuan tersangka 10 orang (korbannya). Ini sesuai dengan jenazah korban yang kami temukan," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto di Mapolres Banjarnegara, Selasa (4/4).
"Aksi yang dilakukan tersangka ini mulai dari tahun 2020. Makanya beberapa korban saat ditemukan berupa tulang belulang," imbuh Hendri.