Aksi pembunuhan berantai yang diduga dilakukan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet yang mengaku dukun pengganda uang dari Banjarnegara terbongkar. Polisi menemukan sekitar 10 mayat di ladangnya.
Korban terakhirnya yang bernama PO (53), pria asal Sukabumi, Jawa Barat. Pembunuhan ini juga menjadi kunci terbongkarnya aksi sadis dukun tersebut.
Sebelum terbunuh, PO sempat mengirim pesan kepada anaknya melalui pesan pendek. Pesan terakhir ini menjadi petunjuk utama kepolisian dalam membongkar kejahatan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menjelaskan korban pernah datang ke rumah Mbah Slamet pada Juli tahun lalu. Saat itu dia datang dengan salah satu anaknya.
"Jadi pada bulan Juli tahun lalu, korban bersama anaknya menemui pelaku di Desa Balun. Mereka datang bersama dengan naik bus," ujar Hendri saat pers release di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4/2023).
Kemudian, pada 20 Maret lalu, PO kembali mendatangi rumah Mbah Slamet. Kali ini dia hanya sendirian.
Isi Pesan Korban Serial Killer Mbah Slamet
Dua hari kemudian, pada 23 Maret 2023, korban sempat mengirim pesan kepada anaknya. Dalam pesan tersebut korban menyampaikan jika tengah di rumah pelaku. Korban juga meminta agar anaknya mencarinya bersama aparat jika dirinya sudah tidak bisa dihubungi.
"Dan pada esok harinya, korban sudah tidak bisa dihubungi," jelasnya.
Berbekal pesan terakhir itu, anak korban kemudian melapor ke Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023. Dari hasil pengembangan, petugas menangkap Mbah Slamet
"Dari keterangan pelaku, ternyata korban yang merupakan warga asal Sukabumi sudah tewas dan dikubur di lahan milik pelaku. Di perbukitan dekat hutan," ungkapnya.
Pengungkapan ini ternyata berujung ditemukannya mayat-mayat lain yang diduga merupakan korban Mbah Slamet. Setidaknya 10 mayat ditemukan di ladang milik Mbah Slamet.
(ahr/sip)