Tamu Mbah Slamet Pembunuh 10 Orang Datang dari Pekalongan-Palembang

Tamu Mbah Slamet Pembunuh 10 Orang Datang dari Pekalongan-Palembang

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 04 Apr 2023 08:29 WIB
Petugas menemukan 10 mayat korban TS dukun pengganda uang di Banjarnegara, Senin (3/4/2023).
Petugas menemukan 10 mayat korban TS dukun pengganda uang di Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Solo -

Dukun palsu yang mengaku bisa menggandakan uang, Slamet Tohari (45) atau Mbah Slamet menghabisi 10 orang. Tetangga Mbah Slamet di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, mengungkap tamu-tamu yang datang dari luar kota mulai dari Pekalongan hingga Palembang.

"Ada orang dari Pekalongan menanyakan rumah Mbah Slamet. Katanya bisa menggandakan uang. Nah saya tahu kalau dia bisa menggandakan uang dari orang Pekalongan itu," kata Kades Balun Mahbudiono, Senin (3/4/2023).

Mahbudiono juga mengaku sempat menerima tamu asal Palembang. Saat itu, tamu tersebut berniat mencari keluarganya yang tidak pulang setelah pergi ke Desa Balun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada tamu dari Palembang yang menanyakan keluarganya. Kemudian saya menyarankan untuk pergi ke kantor polisi," tambahnya.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan kasus ini terungkap setelah anak korban PO (53) warga Sukabumi, Jawa Barat melapor ke polisi Banjarnegara pada 27 Maret 2023.

ADVERTISEMENT

"Tanggal 23 Maret masih komunikasi dengan anaknya. Intinya menyampaikan kalau dia sedang di rumah ST (Mbah Slamet), dan esok harinya tanggal 24 Maret korban sudah tidak bisa dihubungi lagi," kata Hendri saat konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4).

Dalam komunikasi terakhir itu, PO berkata kepada anaknya agar melapor ke polisi jika dirinya tak bisa dihubungi. Dari hasil penyelidikan terungkap, Mbah Slamet mengaku dukun pengganda uang.

Kepada korban PO (53), Mbah Slamet menjanjikan akan memberikan uang Rp 5 miliar. Sementara korban PO sudah memberikan uang Rp 70 juta kepadanya.

Dari jumlah tersebut, korban dijanjikan akan diberikan uang Rp 5 miliar. Dari jumlah tersebut, pelaku mengaku sempat memberikan uang kepada korban sebanyak Rp 11 juta. Selain itu korban tidak pernah lagi diberikan uang.

"Korban pernah diberi uang Rp 11 juta. Setelah itu tidak lagi," jelas Slamet.

Mbah Slamet yang kesal ditagih lalu membunuh korbannya dengan racun dan mengubur mayat korban di jalan setapak menuju hutan. Hingga akhirnya polisi membongkar ada kuburan massal di lokasi tersebut. Saat ini polisi menyebut ada 10 mayat korban Mbah Slamet yang ditemukan sudah jadi kerangka.




(sip/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads