Tampang Mbah Slamet Dukun Palsu Banjarnegara saat Dikeler di Ladang

Tampang Mbah Slamet Dukun Palsu Banjarnegara saat Dikeler di Ladang

Uje Hartono - detikJateng
Senin, 03 Apr 2023 19:41 WIB
Seorang pria dikeler polisi di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa Banjarnegara. Diduga berkaitan dengan kasus pembunuhan. Foto diunggah Minggu (2/4/2023) malam.
Mbah Slamet dikeler polisi di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa Banjarnegara. Foto diunggah Minggu (2/4/2023) malam. (Foto: Tangkapan Layar)
Banjarnegara -

Slamet Tohari (45) warga Desa Balun Kecamatan Wanayasa Banjarnegara mengaku sebagai dukun yang bisa menggandakan uang. Namun korban yang tergiur justru dibunuh saat menagih uangnya.

Belakangan polisi menemukan sedikitnya 10 mayat yang diduga dibunuh dukun sadis ini. Mayat-mayat itu dikubur di ladangnya di wilau Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Tampang Slamet Tohari terungkap dari video yang viral di media sosial. Dilihat detikJateng, Minggu (2/4) malam, pelaku tampak diikat dan digandeng oleh dua pria lain pada malam hari.

Di depan dan belakang mereka terlihat beberapa orang lain mengiringi penangkapan tersebut dengan mengenakan jas hujan. Adapun dalam video lainnya, tampak seorang warga sedang memperlihatkan galian tanah yang diduga untuk mengubur korban.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan dalam menjalankan aksinya pelaku dibantu oleh BS. BS bertugas mempromosikan pelaku yang disebut bisa menggandakan uang melalui Facebook.

"Jadi pelaku ini memiliki tangan kanan yakni BS yang bertugas mengunggah di Facebook. Dalam unggahannya ini BS menyebut jika pelaku ini orang pintar yang bisa menggandakan uang," papar Hendri saat pers release di Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4/2023).

Tersangka kasus dugaan pembunuhan bermodus penggandaan uang dihadirkan di aula Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4/2023).Tersangka kasus dugaan pembunuhan bermodus penggandaan uang dihadirkan di aula Mapolres Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Foto: Uje Hartono/detikJateng

Slamet mengatakan sudah menerima uang dari korban sebanyak Rp 70 juta. Dari jumlah tersebut, ia menjanjikan akan melipatgandakan duit itu menjadi Rp 5 miliar.

"Diberikan berangsur-angsur sampai jumlah semuanya Rp 70 juta. Dari uang itu saya menyampaikan akan digandakan menjadi Rp 5 miliar," kata Slamet Tohari.

Lantaran uang yang dijanjikan oleh dukun pengganda uang tersebut tidak kunjung ada, korban kembali datang untuk menagih.

Namun pelaku justru membunuh korbannya dengan racun. Pelaku lalu mengubur korban di ladang.

Terbongkarnya kasus ini berujung dengan temuan mayat lain. Tak kurang 10 mayat ditemukan polisi.




(aku/ahr)


Hide Ads