Polres Banjarnegara kembali menemukan 10 mayat korban kasus pembunuhan yang dilakukan ST (Slamet Tohari) dukun pengganda uang di Banjarnegara, yang terkubur di lahan perbukitan milik pelaku. Penemuan mayat ini langsung menggegerkan warga.
Salah satunya disampaikan Bustam warga Desa Balun. Apalagi ia merawat kebun sayur kubis tepat di sebelah lahan milik tersangka yang digunakan untuk mengubur korban-korbannya, di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa.
"Saya kaget dan benar-benar tidak menyangka kalau lahan itu digunakan untuk mengubur orang," ujar Bustam saat ditemui di kebun sayur kentang miliknya, Senin (3/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengaku pernah melihat gundukan tanah di lahan milik Slamet Tohari, dukun yang mengaku bisa menggandakan uang tersebut. Namun ia tidak menaruh curiga jika di gundukan tanah tersebut digunakan untuk mengubur korban.
"Saya memang pernah melihat ada gundukan tanah. Tapi tidak ada rasa curiga sedikit pun," kata dia.
Berdasarkan pengamatannya, Slamet Tohari tidak pernah berkebun di lahan miliknya. Biasanya yang menggarap lahan tersebut adalah orang tuanya.
"Kalau sepengetahuanku, dia (Slamet Tohari) tidak pernah ke lahan itu. Kalau yang garap itu orang tuanya," terangnya.
Secara pribadi Bustam mengaku tidak mengenal Slamet Tohari. Bahkan ia tidak pernah melihat bekerja di kebun seperti petani pada umumnya.
"Kalau kesehariannya seperti apa kurang tahu. Karena memang tidak pernah ketemu," katanya.
![]() |
Rasa kaget juga dikatakan Kepala Desa Balun, Mahbudiono. Terlebih mayat yang ditemukan lebih dari satu orang.
"Kemarin baru satu korban saja sudah bikin kaget. Apalagi hari ini ditemukan lagi beberapa korban. Ini jelas bikin kaget warga di sini," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, jumlah korban kasus pembunuhan yang dilakukan ST (Slamet Tohari) dukun pengganda uang Banjarnegara bertambah. Polisi kembali menemukan 10 mayat korban di kebun milik tersangka.
Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, Satreskrim Polres Banjarnegara kembali melakukan penggalian di kebun milik pelaku. Berbekal informasi yang diberikan pelaku, penggalian dilakukan di sekitar lokasi korban PO warga Sukabumi, Jawa Barat.
Hasilnya, hingga pukul 15.00 WIB, polisi menemukan 10 mayat yang dikubur di lahan milik pelaku ST. Berdasarkan pantauan detikJateng di lokasi kejadian, beberapa mayat dikubur dalam satu lubang.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Beberapa mayat diperkirakan sudah dikubur dalam waktu lama. Lantaran kondisi mayat tinggal tulang. Polisi hingga saat ini masih terus melakukan pendalaman perihal jumlah korban ST.
"Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin. Di lahan milik pelaku ST," kata Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (3/4).
Perihal jumlah korban, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan pengembangan.
"Untuk jumlah pastinya belum bisa kami pastikan. Namun kami kasih terus melakukan pengembangan terkait kasus ini," sambungnya.
Untuk diketahui, ST membunuh PO dengan meracun dan menguburnya di jalan setapak menuju hutan. Korban dihabisi lantaran terus menanyakan hasil uang yang digandakan.
Pelaku yang kesal terhadap korban kemudian memberikan minuman yang dicampur racun ikan. Dalihnya sebagai ritual.
"Korban diberi minuman yang sudah diberi obat potas. Alasannya minuman itu untuk ritual. Kemudian setelah korban tewas, dikubur di jalan setapak menuju hutan," ujarnya.
Polisi juga menangkap si tangan kanan ST, yakni BS. BS bertugas mengiklankan ST sebagai pengganda uang.
"BS ini yang memposting di media sosial, dan yang mempertemukan korban ke pelaku," tambahnya.