Polisi mengamankan 8 pelajar yang diduga usai menggelar perang sarung di Kapanewon Dlingo, Bantul. Untuk memberi efek jera, polisi menyita motor para anak baru gede (ABG) itu hingga Lebaran.
Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry mengatakan awalnya anggota Polsek Dlingo melakukan patroli Jumat (31/3) malam hingga dini hari tadi.
"Saat melintas di utara SMP N 1 Dlingo dan di jalan Patuk-Dlingo polisi mendapati sekelompok pelajar yang sedang nongkrong," katanya kepada wartawan, Sabtu (1/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara rinci, kata Jeffry, jumlah pelajar yang diamankan mencapai 24 orang. Selain itu, setelah diamankan polisi menyita 13 unit motor dan 13 sarung yang ditali pada ujungnya.
"Dari 24 itu 16 pelajar hanya nongkrong dan sebanyak 8 orang pelajar diduga habis melakukan perang sarung," ucapnya.
Selanjutnya, polisi menghadirkan orang tua/wali pelajar itu lalu memberikan imbauan agar menjaga serta mengawasi putranya.
"Memanggil pihak sekolahan untuk berkoordinasi dan melakukan pembinaan di sekolahan dan memerintahkan Bhabinkamtibmas untuk sambang ke rumah para pelajar yang di amankan, ujarnya.
Setelah itu, puluhan remaja itu dipersilakan pulang, sedangkan sepeda motornya langsung diangkut dan disita agar menjadi efek jera dan mereka tak kembali melakukannya. Apalagi, dari penelusuran, mereka jelas belum cukup umur untuk dapat izin mengemudi.
Lebih lanjut 13 motor tersebut disita karena para pengendara diduga terlibat perang sarung. Di mana hal itu membahayakan pengendara lain dan meresahkan masyarakat selama bulan Ramadan.
"Bukan penilangan, tapi penyitaan kendaraan. Kendaraan bisa kembali diambil sesuai dengan tanggal yang tertera di suratnya, yaitu setelah Lebaran," katanya.
(aku/apl)