Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menyebut pembunuhan ini diawali dengan pertengkaran kedua pelaku dan korban. Pelaku mengaku kesal usai diminta pelaku melakukan 'hand job'.
"Motif sementara yang kami peroleh dari keterangan tersangka, dia bertengkar karena diminta melakukan 'hand job' oleh si korban. Namun kemudian kami masih melakukan pendalaman," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan seperti dilansir detikNews, Sabtu (18/3/2023).
Iman mengaku akan mendalami apakah kedua pelaku dan korban merupakan pasangan sesama jenis atau bukan. Dia bakal melibatkan ahli psikologi untuk mendalami hal itu.
"Sementara ini untuk pendalaman ke arah sana dalam bentuk LGBT atau lainnya, kami lakukan pendalaman dengan menggunakan psikolog atau psikiater," terangnya.
Korban Tewas Ditusuk Lalu Dimutilasi
Iman menjelaskan korban tewas ditusuk dengan senjata tajam. Korban tewas ditusuk di bagian leher.
"Modus operandi yang digunakan tersangka, dia melakukan pembunuhan dengan senjata tajam," terang Iman.
Setelah korban tewas, DA lalu berpikir untuk menghilangkan mayat R. DA pun memutilasi mayat R menggunakan gerindra.
"Selanjutnya karena ada rasa ketakutan menghilangkan mayatnya, kemudian tersangka menggunakan alat potong gerinda untuk memotong kaki dan kepalanya," terangnya.
Tinggal Bareng 4 Bulan
Polisi menyebut kasus mayat mutilasi dalam koper merah di Tenjo, Bogor, Jawa Barat, dilakukan DA. Terungkap fakta jika DA dan korban R telah tinggal bersama di apartemen selama empat bulan.
"Selanjutnya karena ada rasa ketakutan menghilangkan mayatnya, kemudian tersangka menggunakan alat potong gerinda untuk memotong kaki dan kepalanya," terangnya.
Simak Video 'Geger Mayat Mutilasi dalam Koper di Tenjo Bogor':
(ams/aku)