Rumah tersangka penipuan robot trading, Wahyu Kenzo digeledah polisi. Dilaporkan, penggeledahan itu menghasilkan temuan sejumlah nota mobil sport, jam mewah, hingga dokumen penting.
Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto mengatakan penggeledahan yang dilakukan penyidik pada hari Sabtu (11/3) itu telah menemukan sejumlah dokumen, seperti nota pembelian mobil sport, jam mewah, properti, hingga dokumen Pansaka.
"Iya benar (penggeledahan), ada beberapa dokumen yang kami temukan dalam penggeledahan itu," jelas Budi seperti dilansir detikJatim, Senin (13/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa nota pembelian mobil sport, jam mewah, properti dan dokumen Pansaka, serta dokumen tentang trading," imbuhnya lagi.
Beberapa dokumen Wahyu Kenzo yang ditemukan di kediamannya di Perum Grand permata Jingga 2, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang itu, akan melalui proses penelusuran oleh tim penyidik. "Semua dokumen yang ditemukan akan ditelusuri penyidik," kata dia.
Budi Hermanto mengatakan tersangka Wahyu Kenzo bersama dengan kuasa hukumnya juga turut menyaksikan proses penggeledahan tersebut.
"Penggeledahan langsung disaksikan tersangka maupun PH (Pendamping Hukum). Hal itu supaya tidak menimbulkan fitnah dan kasus ini nantinya bisa terang-benderang," ungkapnya.
Untuk diketahui, sebelumnya delapan kendaraan milik Crazy Rich Surabaya itu juga telah disita oleh Polresta Malang Kota.
Beberapa kendaraan itu meliputi tiga mobil mewah jenis BMW M4 warna kuning nopol B 1105 JEN, Mobil Alphard warna hitam nopol N 88 NJY, dan mobil Toyota Venture warna hitam nopol L1593 MA milik Wahyu Kenzo.
Selain itu, terdapat lima kendaraan roda dua yang terdiri dari BMW R9T, Vespa Wotherspoon B 4334 SMC, Vespa Justin Bieber Edition, Vespa Christian Dior, dan Harley-Davidson Road Glide.
Wahyu Kenzo telah diamankan oleh Polresta Malang Kota di Surabaya. Kini, ia menjadi tersangka dan ditahan. Sementara korban robot trading dari kasus Wahyu diberitakan mencapai 25 ribu dengan keuntungan Rp 9 triliun.
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di detikJatim, dan ditulis ulang oleh Genis Naila Alfunafisa peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(aku/ams)