Seorang pria di Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut), Jemi Tambanua (42), membunuh bocah perempuan 5 tahun yang merupakan anak tetangganya. Tak berhenti sampai di situ, Jemi juga memperkosa mayat bocah itu di areal perkebunan.
Dilansir detikSulsel, Kapolres Kotamobagu AKBP Dasveri Abdi mengatakan pelaku membawa jasad korban ke areal perkebunan menggunakan karung, Minggu (12/2).
"Setelah dipastikan sudah tidak bernyawa, korban dimasukkan ke dalam karung kemudian membawanya ke perkebunan Ponompiaan lalu menyetubuhi korban," kata AKBP Dasveri kepada detikcom, Jumat (17/2/2023), dikutip dari detikSulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dasveri, lokasi perkebunan yang dimaksud berada di wilayah Kecamatan Domoga Bolmong, Sulut. "(Pelaku) Meletakkan tubuh korban di semak-semak," katanya.
Mayat korban baru ditemukan pada Kamis (16/2) dalam kondisi tanpa kaki kiri. "Asumsi kami kemungkinan sudah dimakan hewan, dikarenakan jasad anak dibuang di perkebunan lepas dan banyak binatang liar," ujar Dasveri.
Diberitakan detikSulsel sebelumnya, Jemi mengaku melakukan tindakan keji itu lantaran kesal dengan ayah korban yang sering memutar musik dengan suara keras.
Pengakuan itu diungkapkan Jemi dalam sebuah video yang beredar di media sosial. Dalam video yang beredar, Jemi tampak sedang diinterogasi polisi di dalam mobil.
Pelaku terlihat sesekali mengumbar senyum saat berbicara. Dia tampak dirangkul oleh seorang petugas kepolisian.
"Saya buang (jasad balita), saya sudah stres. Sakit hati karena ayah korban putar tape (musik) kuat-kuat ke saya. Mengganggu," kata Jemi melalui rekaman video yang dilihat detikSulsel, Kamis (16/2).
Di dalam video, Jemi mengatakan ingin mengakhiri hidupnya usai membunuh balita tersebut. Dia mengaku tidak ada lagi yang menyayanginya. "Kalau hanya hukuman seumur hidup, saya tidak mau. Saya suka ditembak mati," ujar Jemi.
Jemi ditangkap di Desa Malomba, Kecamatan Dondo, Kabupaten Toli-toli, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Rabu (15/2). Dia lalu dibawa ke Sulut untuk menjalani proses hukum yang ditangani jajaran Polda Sulut.
Kapolda Sulut Irjen Setyo mengatakan pelaku masih akan menjalani pemeriksaan. Pihaknya juga belum membeberkan kronologi dan motif pembunuhan pelaku yang juga diduga memperkosa balita tersebut.
"Keterangan (pelaku) masih berubah-ubah, ada indikasi (pelaku dalam pengaruh) dari miras menyebabkan berahinya timbul. Ada latar belakang juga atas kekesalan tersangka kepada orang tua korban," ujar Setyo ketika dikonfirmasi detikcom, Kamis (16/2).
(dil/rih)