Pengakuan Otak Pembunuhan yang Sempat Bohong Nemu Mayat di Parangtritis

Pengakuan Otak Pembunuhan yang Sempat Bohong Nemu Mayat di Parangtritis

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 13 Feb 2023 14:52 WIB
Polisi tetapkan enam orang tersangka pembunuhan di Gumuk Pasir Parangtritis, Bantul, Senin (13/2/2023).
Polisi tetapkan enam orang tersangka pembunuhan di Gumuk Pasir Parangtritis, Bantul, Senin (13/2/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Bantul -

Sekelompok pria menganiaya seorang warga Banguntapan, Bantul, Hatta (23), hingga tewas. Mereka lalu membawa mayat korban ke rumah sakit dan mengaku menemukan mayat di gumuk pasir Parangtritis.

Salah satu pelaku sekaligus otak pembunuhan tersebut, DB (33) alias Ucil mengatakan korban memiliki utang kepadanya.

"Iya, dia (Hatta) utang Rp 12,5 juta. Pinjamannya bulan Desember dan katanya sanggup melunasi tanggal 7 Februari, tapi ternyata tidak dibayar-bayar," kata DB kepada wartawan di Polres Bantul, Senin (13/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, tanggal 9 Desember malam DB mendatangi Hatta di Kotagede menggunakan mobil bernomor polisi AB 1235 YZ. Saat itu, DB mengajak kelima temannya sebagai saksi.

"Waktu saya ke tempat dia saya ajak teman sebagai saksi. Tidak ada niat membunuh sama sekali, saya hanya mau memberi pelajaran tapi itu tadi kelewat batas," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Namun, karena emosi DB akhirnya memulai pemukulan terhadap Hatta. Pemukulan itu DB lakukan mulai dari dalam mobil saat perjalanan hingga rumahnya.

"Saya yang awali mukul, lainnya hanya spontan. Saya juga yang paling banyak mukul, mukulnya pada bagian kepala, badan tidak pakai alat sama sekali, itu (pemukulan) mulai di jalan, rumah Kasihan dan Jetis," katanya.

Terkait skenario penemuan mayat di Gumuk Pasir Parangtritis, DB mengaku jika semua itu idenya. Ide itu muncul karena panik mengetahui Hatta sudah tidak bernyawa.

"Kalau itu (skenario menemukan mayat di gumuk pasir) bersama-sama, tapi yang paling pertama saya beri solusi itu dan teman-teman ngikut. Ide itu muncul karena panik dan saya menyesal telah melakukan semua itu," ujarnya.

Sementara itu, tersangka lainnya yang masih berstatus pelajar yakni RP (17) warga Kasihan, Bantul mengaku hanya ikut-ikut saja. RP mengaku memukul Hatta puluhan kali.

"Kelas dua SMA, saya ikut mukul 10 kali," ucapnya.

Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.




(ahr/sip)


Hide Ads