Terungkapnya Kematian Elisa yang Dibunuh Mantan Pakai Kloset

Regional

Terungkapnya Kematian Elisa yang Dibunuh Mantan Pakai Kloset

Tim detikNews - detikJateng
Jumat, 10 Feb 2023 18:58 WIB
Elisa Siti Mulyani (23) korban pembunuhan yang ditemukan di semak-semak di Pandeglang. (dok Instagram)
Foto: Elisa Siti Mulyani (23) korban pembunuhan yang ditemukan di semak-semak di Pandeglang. (dok Instagram)
Solo -

Penemuan mayat wanita di semak-semak Pandeglang, Banten, membuat gempar. Wanita bernama Elisa Siti Mulyani (21) itu ternyata dibunuh mantan pacarnya Riko Arizka (23).

Dilansir detikNews, Riko kini telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dan ditahan di Polres Pandeglang. Dia berdalih membunuh mantan pacarnya itu karena sakit hati.

Begini cerita awal mula terungkapnya kematian Elisa dari penemuan mayat hingga pelaku pembunuhan ditangkap polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jasad Elisa Ditemukan di Semak-semak

Polisi semula medapatkan laporan mengenai penemuan mayat di semak-semak di Kampung Cidangiang, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, pada Rabu 8 Februari 2023. Polisi langsung datang ke TKP untuk melakukan olah TKP.

"(Mendapat laporan) sekitar pukul 23.00 WIB," kata Kapolsek Pandeglang AKP Osman Sigalingging, Kamis (9/2/2023) dini hari.

ADVERTISEMENT

Kasus temuan mayat itu pun diselidiki polisi. Mayat wanita itu kemudian dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang.

Pelaku Ditangkap

Polisi kemudian menangkap pelaku pembunuhan di Pandeglang. Identitas mayat terungkap bernama Elisa. Korban diketahui dibunuh mantan pacarnya Riko.

"Kejadian pembunuhan tadi malam yang terjadi di (sekitar) Stadion Pandeglang, alhamdulillah kami saat ini berhasil mengamankan pelaku," ungkap Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton kepada wartawan di Mapolres Pandeglang, Kamis (9/2).

Shilton menyebut setelah mendapat petunjuk dari TKP dan para saksi, polisi lalu memburu pelaku. Pelaku pun ditangkap di rumahnya di Kecamatan Majasari sekitar 30 menit usai membunuh korban.

"Pelaku diamankan langsung di rumahnya. Jadi alhamdulillah setelah kejadian kita juga langsung datang ke TKP, ada saksi yang melihat, kita langsung upaya melakukan pengejaran, tidak sampai satu jam, kurang lebih 30 menit pelaku berhasil kita amankan," terangnya.

Shilton menyebut sebelum menghabisi korban, pelaku dengan korban bertemu secara tidak sengaja. Keduanya sempat terlibat cekcok. Pelaku yang emosi, lalu mencekik korban dan memukul dengan menggunakan kloset yang ada di lokasi kejadian.

"Kemudian ketika perjalanan mau pulang ke rumah, kemudian berpapasan dengan korban, antara korban dan pelaku ini beriringan ke arah stadion, sempat terjadi perdebatan cekcok sehingga mereka bergumul, kemudian korban dicekik dari belakang dan dibekap, setelah itu dibawa ke pinggir tebing, di sana baru dihantam lagi dengan kloset, sehingga dengan kejadian tersebut korban meninggal dunia," ungkapnya.

Pelaku Ngaku Cemburu

Riko mengaku refleks mengambil kloset dan menghantamkannya ke Elisa hingga tewas. Dia mengatakan kloset itu sudah ada di lokasi kejadian.

"(Kloset) sudah ada di sana, refleks. (Kloset) ada di situ, nggak bawa, nggak apa," kata Riko saat dihadirkan polisi dalam jumpa pers pengungkapan kasus pembunuhan di Mapolres Pandeglang, Kamis (9/2).

Selengkapnya di halaman berikut.

Riko pun mengungkap alasannya membunuh Elisa. Dia mengaku sakit hati dengan Elisa.

"Sakit hati karena saya dibohongi, dikhianati," kata Riko.

Keluarga Duga Pelaku Rencanakan Pembunuhan

Keluarga menduga pembunuhan Elisa direncanakan. Sebab, ada kejanggalan di balik pembunuhan tersebut.

"Karena kami juga melihat ada indikasi motif ini ada perencanaan sepertinya, karena tidak mungkin sekonyong-konyong begitu sampai korban diajak ke tempat yang begitu, jelas kita tau tempatnya sepi jam-jam segitu," kata paman korban, Razid, kepada wartawan, Jum'at (10/2).

Razid meminta kasus diusut secara terbuka. Keluarga berharap motif sebenarnya pembunuhan itu bisa diungkap polisi.

"Jadi kita mau minta kasus ini diusut secara transparan, tidak cukup hanya pelaku mengaku melakukan pembunuhan. Persoalan melakukan pembunuhan itu harus jelas. Jadi keluarga korban minta keadilan secara transparan, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, karena anak ini (korban) juga bagian daripada tulang punggung keluarga juga," kata Razid.



Hide Ads