Permaisuri Keraton Jogja Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas menanggapi kejadian pembacokan di Titik Nol Kilometer Kota Jogja. Menurutnya, anak-anak tersebut melakukan kekerasan karena ingin mencari pengakuan.
"Soalnya geng itu kalau dia nggak melakukan kekerasan nggak naik pangkat atau nggak terakomodasi sama gerombolane ngono lho. (Cari) Pengakuan," ujar GKR Hemas saat dijumpai wartawan di Komplek Kepatihan, Kamis (9/2/2023).
"Lha itu lho. Sedangkan anak-anak ini kan jagoan-jagoan kabeh (semua) maunya jadi jagoan," imbuh istri Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GKR Hemas mengungkapkan masalah ini menjadi perhatian untuk Pemda DIY. Meski begitu, ia mengakui jika masalah ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
"Ya saya kira itu kan sedang juga diatasi Pemerintah Daerah tapi ini di antaranya masih geng-geng ini kan memang nggak bisa diselesaikan dalam waktu cepat dan itu akan terus tumbuh anak-anak ini," jelas GKR Hemas.
"Ya semoga dengan adanya peristiwa kemarin dan juga sudah diidentifikasi bisa ditangkap polisi semoga bisa diselesaikan dengan baik," imbuhnya.
Peran serta orang tua, menurut GKR Hemas, menjadi faktor terpenting untuk mengawasi anak. Ia juga mengimbau kepada orang tua tunggal untuk tetap bisa memberikan perhatian terhadap anaknya.
"Saya kira bagi orang tua single parent selain tugas ibu mencari nafkah sendiri juga tetap mengawasi, perhatian pada anak. Ini penting, tidak hanya kekerasan, penculikan juga harus berhati-hati," tutupnya.
(aku/aku)