DPRD DIY Soroti 2 Hal Ini Terkait Pembacokan di Titik Nol Jogja

DPRD DIY Soroti 2 Hal Ini Terkait Pembacokan di Titik Nol Jogja

Adji G Rinepta - detikJateng
Kamis, 09 Feb 2023 15:56 WIB
ilustrasi kejahatan kriminal perampokan pembunuhan pemerkosaan pencopetan
Ilustrasi. Pembacokan di Titik Nol Kilometer Jogja. (Foto: Andi Saputra)
Jogja -

Peristiwa pembacokan terjadi di kawasan Titik Nol Kilometer Jogja pada Selasa (7/2) dini hari. DPRD DIY turut angkat bicara terkait aksi kejahatan di jantung Kota Jogja itu.

Aksi Nekat Pelaku di Pusat Kota

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana menyampaikan pendapatnya dalam dua hal. Pertama, Huda menyoroti aksi nekat pelaku beraksi di pusat Kota Jogja.

Ia mengatakan pelaku kejahatan jalanan bisa jadi terpengaruh minuman keras atau obat-obatan. Terlebih kasus pembacokan itu di Titik Nol Kilometer Jogja yang berada di pusat kota kawasan Jalan Malioboro-Keraton Jogja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menduga dengan keras mereka tidak sadar sepenuhnya. Orang sadar mesti nggak berani. Mereka mesti berpikir tempat itu penuh CCTV, segala macem kan. Tapi saya tidak yakin ya, saya menduga mereka yang melakukan itu tidak sadar sepenuhnya," jelas Huda saat dihubungi wartawan, Kamis (9/2/2023).

Pihaknya pun berharap pemerintah daerah dan aparat untuk menindak keberadaan miras dan obat-obatan terlarang.

ADVERTISEMENT

"Jadi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang itu saya minta polisi sangat tegas, anak muda seperti ini ndak boleh mengaksesnya. Apalagi saya perhatikan ya ada muncul gerai-gerai yang terbuka untuk penjualan minuman beralkohol," lanjutnya.

Pembinaan Generasi Muda

Kedua, Huda menilai perlu adanya pembinaan khusus bagi generasi muda agar tidak terjerumus ke tindak kejahatan. Hal itu merujuk sejumlah kasus kekerasan di Jogja yang tak sedikit melibatkan pelajar atau anak muda.

"Ini dikumpulkan khusus, tidak kemudian dilakukan oleh sekolah ya, kerja sama dengan sekolah, anak-anak yang kemudian dikirim ke camp khusus yang dididik secara khusus," ujar Huda.

"Kalau dibina dengan cara biasa kan ya terbukti tidak berhasil kan, sehingga perlu pembinaan khusus. Kerja sama antara sekolah, orang tua, aparat, dan juga pemda," tambahnya.

Menurut Huda, hal itu diharapkan bisa meminimalisir terjadinya kejahatan jalanan dan bisa menyelamatkan masa depan anak-anak.

"Kalau untuk kurikulum khusus atau kegiatan-kegiatan khusus ini perlu anggaran, kami siap untuk men-support-nya, tapi mesti dikonsep," imbuhnya.

Dukung Proses Hukum

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menambahkan, pihaknya mendukung proses hukum kasus pembacokan di Titik Nol Kilometer Jogja. Pelaku harus ditindak tegas sebagai efek jera dan agar tidak ada lagi kasus serupa.

"Harus ada efek jera dan proses hukum kepada siapa saja yang lakukan aksi kekerasan di jalanan. Tak boleh lagi ada aksi kekerasan di jalanan terjadi di Yogyakarta. Perlu juga semua pihak bekerja bersama lakukan pencegahan agar aksi kekerasan jalanan tak berulang terjadi di Yogyakarta. Lokasi kejadian berjarak dekat dengan Istana Negara, Keraton dan Kantor Gubernur. Selain itu Titik Nol, simbol wisata Jogja," kata Eko.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pelaku Belum Tertangkap

Diberitakan sebelumnya, beredar kabar gerombolan pelaku pembacokan di kawasan Titik Nol Kilometer Jogja sudah ditangkap. Polresta Jogja menyebut kabar itu hoaks karena polisi sampai saat ini masih memburu pelaku.

"Itu hoaks (pelaku sudah diamankan), (kabar itu) bukan di wilayah Polresta (Jogja)," kata Kasi Humas Polresta Jogja, AKP Timbul Sasana Raharjo saat ditemui wartawan di kantor Polresta Jogja, Kamis (9/2).

Timbul menjelaskan pihaknya telah mengidentifikasi terduga pelaku. Dari identifikasi awal pelaku berjumlah enam orang.

"Kita sudah melakukan identifikasi, saat ini kita belum kita sebutkan. Sementara masih diduga enam orang (pelaku)," ungkapnya.

Korban Telah Melapor

Timbul menyebutkan korban pembacokan di kawasan Titik Nol Kilometer Jogja itu sudah melapor ke Polresta Jogja, Rabu (8/2) malam. Menurutnya, dari laporan korban teridentifikasi terkait penganiayaan atau pengeroyokan.

"Saat ini Satreskrim Polresta Yogyakarta sudah melakukan penyelidikan untuk korban saat ini sudah melapor. Korban satu orang," jelas Timbul.

Halaman 2 dari 2
(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads