Seorang perempuan difabel di Blora menjadi korban perkosaan ayah kandungnya selama bertahun-tahun. Dia bahkan dua kali melahirkan akibat perbuatan bejat itu.
Aksi pelaku itu sebenarnya juga diketahui oleh istrinya, R yang tidak lain juga ibu kandung korban. Namun, R tidak berani buka mulut terkait perilaku suaminya.
"Saya tahu sejak awal. Ditakuti mau dibacok," jelas R saat ditemui, Senin (16/1/2023).
Menurutnya, selama ini suaminya sering bertindak kasar kepadanya. Hal itu yang membuatnya takut sehingga tidak berani melawan ancaman tersebut.
"Sebenarnya tahu sejak awal. Tapi dibilang jangan sampai diomong ke orang-orang. Kalau (korban) disayang-sayang, tapi kalau saya dibentak-bentak. Selalu dimarahi bahkan diancam akan dibacok juga," ucapnya.
R mengaku beberapa kali mendapatkan intimidasi hingga berujung kekerasan dalam rumah tangga. Sang suami kerap juga marah-marah tanpa sebab. Setelah kasus ini terungkap dan S ditangkap polisi, R mengaku lebih tenang.
"Bebas. Ora disentak-sentak (tidak dibentak-bentak) terus," kata R.
Sementara itu, paman korban, D menceritakan sosok pelaku yang sering kali menuduh tetangga yang menghamili anaknya. Terduga pelaku juga sering berlagak seperti orang gila.
"Dia normal tapi dibuat mbento (gila). Suka curiga kepada tetangga. Suka menuduh, padahal tidak," bebernya.
Saat ini pelaku sudah ditangkap dan dibawa ke Polres Blora untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Polisi juga menahannya.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita difabel asal Blora menjadi korban perkosaan yang dilakukan oleh ayah kandungnya. Dia bahkan tiga kali hamil akibat perbuatan itu.
Dari tiga kali hamil tersebut, satu di antaranya keguguran. Sedangkan anak pertamanya lahir selamat, namun meninggal saat masih bayi. Terakhir, korban kembali hamil dan melahirkan pada Januari ini.
Simak Video "Jokowi Tinjau Pasar Mendenrejo Blora Jelang Puasa: Harga-harga Baik"
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/aku)