Seorang bocah penyandang disabilitas atau difabel ganda jadi korban pemerkosaan hingga hamil dan melahirkan dua kali. Polisi turun tangan memburu pelaku.
"Pada Senin 9 Januari 2023 lalu korban melahirkan anak ke dua. Dengan berat 2,7 kg, tinggi 48 cm," ungkap Pradita Hardiana yang merupakan pekerja sosial dari Kementerian Sosial yang ditempatkan di Kabupaten Blora, Jumat (13/1/2023).
Hal itu dikatakannya saat pers rilis di kantor Polres Blora. Pihaknya mengaku telah mendampingi korban ketika mendapat laporan bahwa korban telah hamil pada 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendampingan terhadap korban, orang tua, dan lingkungan terus dilakukan oleh pihak terkait. Dinas Sosial Blora juga mendatangkan ahli untuk berkomunikasi dengan korban, namun belum optimal karena kondisi korban mengalami gangguan tuna rungu dan tuna grahita serta keterbelakangan intelektual.
Sementara itu, salah seorang mantan guru SLB tempat korban belajar, inisial N mengatakan korban sudah hamil tiga kali.
"Yang pertama itu keguguran. Kemudian hamil lagi dan melahirkan anak laki-laki, namun usia 3 bulan meninggal dunia karena jantung bocor. Dan ini kehamilan yang ketiga perempuan," terangnya di kesempatan yang sama.
Kapolres Blora, AKBP Fahrurozi, mengaku pihaknya telah mendalami kasus pemerkosaan ini dengan memeriksa beberapa saksi. Secara saintifik, polisi berkoordinasi dengan ahli untuk melakukan tes DNA.
"Peristiwa akan kita ungkap, beberapa kecurigaan sudah ada arah. Tinggal satu item lagi yang belum kita buktikan, yaitu tes DNA," kata Fahrurozi.
(rih/sip)