Dugaan Kekerasan Seksual Atlet di Bantul, Pelatih Gulat Ditetapkan Tersangka

Dugaan Kekerasan Seksual Atlet di Bantul, Pelatih Gulat Ditetapkan Tersangka

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 26 Des 2022 19:18 WIB
Little girl suffering bullying raises her palm asking to stop the violence
Ilustrasi kekerasan seksual (Foto: iStock)
Bantul -

Polisi akhirnya menetapkan AS (28), pelatih gulat yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap anak didiknya di Bantul sebagai tersangka. Penetapan tersangka ini hasil gelar perkara setelah polisi mengantongi alat bukti yang cukup.

"Usai melakukan gelar perkara akhirnya kita tetapkan terlapor sebagai tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ismail Bayu Setio Aji saat dihubungi wartawan, dimintai konfirmasi soal penetapan status tersangka AS, Senin (26/12/2022).

Ismail menjelaskan dalam kasus ini minimal dua alat bukti telah terpenuhi. Di antaranya keterangan saksi, baik korban, teman korban, ahli pidana, hingga psikolog.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, dalam waktu dekat polisi bakal memanggil AS untuk diperiksa dalam statusnya sebagai tersangka.

"Walaupun sudah ditetapkan jadi tersangka, tapi penyidik belum memeriksa yang bersangkutan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, pada Oktober lalu, Kasat Reskrim Polres Bantul saat itu, AKP Archye Nevadha mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari korban inisial A (18).

"Untuk laporannya sudah kami terima, selanjutnya akan dilakukan penyelidikan," kata Archye, Kamis (27/10).

Untuk diketahui, seorang atlet gulat asal Kabupaten Bantul berinisial A (18) melaporkan pelatih gulatnya, AS, atas dugaan kekerasan seksual saat berlatih.

Rekan A, Angga Setiaji, mengatakan kejadian berawal saat AS mengajak korban berlatih gulat di salah satu sasana di Kapanewon Sanden, Bantul.

"Itu (kejadiannya) persiapan Porda kemarin, tepatnya bulan Juli, korban mendapatkan kekerasan seksual," kata Angga kepada wartawan di kantor Polres Bantul, Kamis (27/10).

Setelah mendapatkan perlakuan tersebut, korban bercerita kepada rekan sesama atlet gulat. Selanjutnya, rekan korban melaporkan kepada Angga selaku senior.

"Secara pribadi saya serahkan ke keluarga, kalau pilih jalur hukum untuk memberi efek jera dan biar ada regenerasi penerusnya di gulat, tidak trauma dengan kejadian seperti itu," ucapnya.

Pendamping korban, Yudha, juga menyatakan rekannya menjadi korban kekerasan seksual oleh pelatihnya sendiri. Yudha menyebut akibat kejadian itu A mengalami depresi.




(rih/ahr)


Hide Ads