3 Hal Ganjil Seputar Isu Pencurian di Keraton Solo

Round-Up

3 Hal Ganjil Seputar Isu Pencurian di Keraton Solo

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 21 Des 2022 07:02 WIB
Keraton Kasunanan Surakarta.
Keraton Kasunanan Solo. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Isu pencurian berembus di lingkungan Keraton Kasunanan Solo pada akhir pekan lalu. Pencuri dikabarkan masuk ke kawasan peninggalan sejarah itu.

Kabar tersebut kemudian diikuti dengan masuknya kelompok dari Lembaga Dewan Adat (LDA) ke dalam keraton. Mereka masuk dengan melompat pagar dengan alasan mengejar pencuri.

Aksi tersebut berbuah percekcokan di antara kerabat keraton sendiri. Tak lama kemudian, KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro mendatangi Polresta Solo dan mengadu dianiaya seorang putri keraton bernama TRKD saat percekcokan.

Sedangkan isu soal pencurian itu hingga kini masih misteri. Berikut ini beberapa keganjilan mengenai isu tersebut.

1. Pencuri Disebut Bersenjata

Salah satu tokoh di LDA, KP Eddy Wirabhumi mengatakan saat itu pihaknya sedang mengejar pencuri di dalam keraton. TRKD dan beberapa abdi dalem juga terlihat dalam pengejaran tersebut.

Bahkan, dia menceritakan salah satu pembantu TRKD sempat disekap dan ditodong menggunakan senjata.

"Begitu masuk langsung ditodong, disekap pakai pisau," kata Wirabhumi, Senin (19/12/2022).

Abdi dalem yang bersangkutan, Sri Atun (50) juga mengatakan dia sempat bertemu dua pencuri di dalam keraton. Namun, dia mengatakan hal yang sedikit berbeda dengan apa yang disampaikan Wirabhumi.

Sri Atun mengaku melihat dua pria yang tak ia kenal di kamar yang ditempati putri Keraton Kasunanan Solo, GRAy Devi Lelyana Dewi. Saat itu Atun yang sudah curiga dengan gerak-gerik pria itu, mendatangi kamar Gusti Devi.

"Saya pikir itu kerabat ndalem. Tiba-tiba dari belakang saya dicekik. Lalu dia bilang, kamu mau mati atau hidup, kalau teriak mati," kata dia saat ditemui detikJateng di Keraton Solo, Senin (19/12/2022).

Dia kemudian ditanyai orang mencekiknya itu, apa keperluannya. Atun menjawab jika dia hanya diperintah untuk bersih-bersih. Namun, dia tidak bercerita soal penodongan. Bahkan, dia mengatakan bahwa orang itu tak bersenjata.

"Saya bilang, mas-mas aku kalah mas, aku tak lingguh neng ngarep pintu (mas-mas saya kalah mas, saya duduk saja di depan pintu). Mereka tidak membawa senjata," katanya.

Selengkapnya baca halaman berikutnya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Kasus Pencurian Disebut Telah Dilaporkan

Soal isu pencurian tersebut, KP Eddy Wirabhumi juga mengatakan sudah melaporkannya ke polisi.

"Kemarin terjadi lagi. Kita juga tahu malingnya tidak cuma maling, tapi juga menyandera pembantunya Gusti Timoer di dalam Keputren," kata Wirabhumi, Senin (19/12/2022).

"Saya telepon ke Polsek, dan mengirimkan petugas kepolisian," sambungnya.

Sebaliknya, polisi belum menerima laporan soal dugaan pencurian di Dalem Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo. Kejadian itu disebut terjadi pada Sabtu (17/12) siang.

"Saya belum menerima laporan," kata Kapolresta Solo, Kombes Iwan Saktiadi saat ditemui di Gereja Katolik Santo Antonius, Purbayan, Selasa (20/12/2022).

3. Pencuri Tidak Ditemukan

Keberadaan pencuri yang disebut-sebut beraksi di dalam keraton menjadi misteri. Sebab, pencuri itu tidak ditemukan meski salah satu abdi dalem, Sri Atun mengaku bertemu dengan mereka.

"Kalau memang pencurian, pencurinya gak ketemu. Kawasan keraton sudah berangsur kondusif," kata Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Solo, KRA Dani Nur Adiningrat, Selasa (20/12/2022).

Menurutnya, kabar adanya pencuri itu bermula dari informasi seorang abdi dalem bernama Sri Atun yang mengaku melihat maling.

Pada siang hari saat melakukan pemasangan CCTV tambahan, ada abdi dalam perempuan yang lari-lari dia mengatakan dia ditodong oleh pencuri, hingga ada peristiwa tersebut," jelasnya.

Hingga kini juga belum ada kejelasan mengenai barang yang hilang dari kompleks Keraton Kasunanan Solo itu.

Halaman 2 dari 2
(ahr/aku)


Hide Ads