Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengecam kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung. Haedar juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya anggota Polri atas nama Aiptu Sofyan, serta empati adanya korban luka-luka.
"Sangat prihatin dan mengecam kasus bom bunuh diri di polsek Astana Anyar Bandung. Kami ikut duka cita atas meninggalnya anggota Polri atas nama Aiptu Sofyan, serta empati dan simpati adanya korban luka-luka." ucap Haedar Nashir melalui pesan singkat, Kamis (8/12/22).
Haedar menyebut tindakan bunuh diri tidak dibenarkan oleh agama dan nilai dasar kemanusiaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tindakan bunuh diri tidak dibenarkan oleh agama dan nilai dasar kemanusiaan. Apalagi bunuh diri yang menimbulkan kematian dan korban pihak lain," ucap Haedar Nashir.
Haedar Nashir mengimbau kepada publik untuk tetap seksama dan tidak melakukan generalisasi terkait tindakan pelaku bom bunuh diri sehingga pengusutan dapat berjalan adil dan objektif sesuai ketentuan hukum.
Dia juga menyebut tindakan yang merusak kehidupan tentu sangat ditentang luas oleh seluruh komponen masyarakat. Hal tersebut terbukti mengorbankan nyawa manusia dan kehidupan yang mestinya dipelihara selaku makhluk yang dimuliakan Tuhan.
"Tindakan yang merusak kehidupan seperti itu tentu ditentang luas oleh seluruh komponen masyarakat karena terbukti mengorbankan nyawa manusia dan merugikan kehidupan yang semestinya dipelihara dengan baik selaku makhluk yang dimuliakan Tuhan," kata Haedar Nashir.
Haedar meminta masyarakat untuk tenang dan mendukung langkah kepolisian sesuai tugasnya berdasarkan koridor hukum.
"Kami percaya Kapolri dan seluruh jajaran kepolisian dapat mengusut tuntas kasus bom bunuh diri tersebut dan tidak boleh menyerah dalam melawan segala bentuk teror dan kekerasan yang merugikan kehidupan bersama." ucap Haedar Nashir.
(ahr/ams)