Keluarga PNS Bapenda Semarang, korban mutilasi, Paulus Iwan Boedi Prasetijo mengadakan misa 100 hari kepergian sosok Iwan. Dalam misa itu, anak sulung Iwan, Theresia Alvita Saraswati meminta dukungan agar kasus pembunuhan terhadap ayahnya bisa terungkap.
Hal itu dikatakan Saras saat berpidato di misa 100 hari tewasnya Iwan dilaksanakan di Gereja Santa Maria Fatima, Banyumanik, Semarang, Senin (5/12/2022).
"Kami di sini masih berharap juga dukungan dan doa dari saudara-saudari sekalian agar proses pencarian keadilan bisa terus berjalan dan nantinya pelaku yang bertanggung jawab akan menerima hukuman dunia yang setimpal atas perbuatan mereka," katanya di hadapan jemaat yang hadir.
Berdiri di hadapan jemaat yang hadir, Saras juga sempat mempersembahkan sebuah lagu untuk ayahnya. Saat bernyanyi, Saras juga terlihat tersedu dan ia sempat diam untuk beberapa saat.
Saat diwawancarai awak media, dia mengatakan harapannya masih sama, yaitu agar kasus ini bisa terungkap seterang-terangnya.
"Dan berhadap dari pihak kepolisian atau manapun yang masih mengupayakan keadilan ini, tetap dicari siapa pelakunya, kalau bisa dalam waktu dekat ada yang bisa ditangkap," ujarnya.
Di tempat yang sama, pengacara keluarga Iwan, Yunantyo Adi Setiawan mengatakan pihaknya hingga kini masih terus berkoordinasi dengan polisi terkait penyidikan kasus ini. Ia, menyebut bahwa polisi tengah memeriksa saksi ahli untuk memperkuat penyidikan.
"Kita audiensi terus yah dengan Polres hampir setiap minggu kita ketemu Polres. Kita harapkan dalam dekat-dekat ini ada tersangka baik itu yang membantu, atau yang menghalangi penyidikan, atau menyembunyikan informasi," katanya.
"(Saat ini) Memeriksa saksi-saksi ahli untuk memperkuat penyidikan mereka," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Paulus Iwan Boedi Prasetijo yang merupakan saksi kasus korupsi tiba-tiba menghilang. Beberapa hari kemudian, dia ditemukan tewas di sekitar kawasan Pantai Marina, Semarang.
Saat ditemukan, tubuhnya hangus terbakar. Demikian pula dengan motornya. Beberapa bagian tubuhnya juga hilang. Hingga kini polisi belum menemukan pelakunya.
(ahr/ams)