"Iya benar ada penangkapan itu. Tapi saya tidak tahu di mana," katanya saat dihubungi detikJateng, Kamis (1/12/2022).
Kendati demikian, dia belum mengetahui pasti informasi penangkapan itu. Dia mengatakan, orang yang ditangkap itu merupakan pendatang.
"Itu pendatang dari Bratan, Laweyan, Solo. Tapi ngontrak di Cemani," ucapnya.
Hadi menyesalkan adanya penangkapan terduga teroris ini. Sebab, hal tersebut merusak nama baik Desa Cemani. Ditambah, terduga teroris yang ditangkap merupakan warga pendatang.
Saat ini, polisi berjaga di rumah kontrakan terduga teroris di Dukuh Ngruki, RT 01 RW 16. Penjagaan ketat dilakukan oleh petugas kepolisian.
Sebelumnya, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di wilayahnya. Namun, dia tidak memerinci jumlah terduga teroris yang ditangkap.
"Betul, tapi langsung Densus yang lakukan giat, dan rilis lengkapnya nanti Mabes yang berikan," kata Kapolres saat dihubungi detikJateng, Kamis (1/12).
Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudussy mengatakan penangkapan terduga teroris dilakukan hari ini.
"Kami membenarkan, bahwa benar ada kegiatan penegakan hukum oleh Densus 88 di wilayah Sukoharjo yang dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Desember 2022. Polda Jateng dan Polres Sukoharjo hanya membantu proses pengamanan dalam tindakan kepolisian terhadap terduga teroris untuk," kata Iqbal.
Diberitakan sebelumnya, terduga teroris berinisial M (43) ditangkap Densus 88 Antiteror di Masjid Al-Hidayah, Desa Parangjoro, Sukoharjo. Saksi menyebut pria itu ditangkap usai salat subuh.
"Tadi waktu subuh, saya dilalah (kebetulan) terlambat, lalu saya mules. Saya pergi lagi ke kamar mandi. Ada dua orang yang telat juga motornya diparkir di sini (depan masjid)," kata warga berinisial R, saat ditemui di masjid Al-Hidayah, Kamis (1/12).
R mengatakan saat kembali ke masjid, warga lain yang mengikuti salat subuh berjemaah memberitahu jika M ditangkap. Suasana penangkapan itu disebut membuat riuh jemaah salat subuh.
(apl/ams)