Keluarga Tak Ingin Kasus Iwan PNS Semarang Senasib dengan Udin dan Marsinah

Keluarga Tak Ingin Kasus Iwan PNS Semarang Senasib dengan Udin dan Marsinah

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 25 Nov 2022 16:42 WIB
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto di Semarang, Jumat (25/11/2022). Benny hadir untuk supervisi kasus mutilasi Iwan PNS Semarang.
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto di Semarang, Jumat (25/11/2022). Benny hadir untuk supervisi kasus mutilasi Iwan PNS Semarang. (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Keluarga Paulus Iwan Boedi Prasetijo, PNS Pemkot Semarang yang tewas dimutilasi dan dibakar berharap kasus tersebut tidak bernasib seperti kasus buruh Marsinah dan wartawan Udin. Dua kasus pembunuhan itu tidak terungkap hingga sekarang.

Marsinah merupakan aktivis buruh yang tewas di usia 24 tahun. Ia diculik saat memperjuangkan hak buruh dan ditemukan terbunuh 8 Mei 1993 setelah hilang selama tiga hari. Mayatnya ditemukan di hutan di Dusun Jegong, Desa Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur dengan tanda-tanda bekas penyiksaan berat.

Sedangkan Udin adalah seorang wartawan asal Jogja yang bernama lengkap Fuad Muhammad Syafruddin. Ia dibunuh orang tak dikenal di rumahnya pada 13 Agustus 1996, pukul 21.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Iwan Boedi adalah PNS Bapenda Kota Semarang yang hilang pada 24 Agustus 2022 atau sehari sebelum dimintai keterangan Polda Jateng soal kasus dugaan korupsi. Iwan ternyata ditemukan meninggal di kawasan Marina Semarang dengan kondisi hangus terbakar. Pomdam IV/Diponegoro juga turun tangan dalam kasus ini karena sempat disebutkan ada dugaan oknum anggota yang terlibat.

"Keluarga ingin kasus ini lekas terungkap tidak berlarut-larut karena kita khawatir juga kalau berlarut-larut tidak terungkap seperti kasus Udin dan Marsinah. Kita ingin ini lekas ada proses yang cepat pelakunya siapa bagaimana dan pengembangan terduganya gimana," kata pengacara keluarga korban, Yunantyo Adi (Yas) usai bertemu Kompolnas di Mapolrestabes Semarang, Jumat (25/11/2022).

ADVERTISEMENT

Ia menyebut kasus ini mendapat atensi dari Menko Polhukam Mahfud Md dengan diturunkannya Kompolnas. Sehingga diharapkan kasus kematian Iwan Boedi bisa segera terungkap.

"Tadi disampaikan Kompolnas bahwa kenapa ke sini karena kasus ini menjadi atensi Menko Polhukam perkara ini sehingga Kompolnas ingin mengetahui permasalahan ini lebih dalam untuk kemudian dikoordinasikan dengan Menkopolhukam, Mahfud Md," ujarnya.

Ketua harian Kompolnas, Benny Mamoto mengatakan sempat bertemu dengan pihak keluarga Iwan dan berdiskusi dengan Polrestabes Semarang. Pihaknya melakukan supervisi dan memberikan masukan.

"Yang pertama tentunya kami dari Kompolnas hadir ke sini dalam rangka supervisi penanganan kasus penemuan jenazah yang terbakar dan tadi, kesempatan pertama kami sempat bertemu dengan istri korban untuk juga mendalami beberapa informasi setelah itu kami gelar perkara dengan tim, Dirkrimum dan jajaran Polrestabes Semarang," kata Benny di Mapolrestabes Semarang, hari ini.

Pihaknya juga akan melakukan rapat dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Termasuk terkait adanya saksi yang mengubah keterangan kepada penyidik.

"Kami setelah ini akan rapat dengan LPSK. Karena kebetulan kan kami ada MoU dengan LPSK sehingga akan kami rapatkan dengan LPSK untuk bagaimana penanganan masalah perlindungan saksi dalam konteks kepentingan pemeriksaan kepolisian," ujar Benny.




(aku/ams)


Hide Ads