Di Depan Sambo, Ayah Yosua Ceritakan Awal Mula Tahu Kematian Putranya

Nasional

Di Depan Sambo, Ayah Yosua Ceritakan Awal Mula Tahu Kematian Putranya

Tim detikNews - detikJateng
Selasa, 01 Nov 2022 12:05 WIB
Pihak keluarga Yosua bersaksi dalam sidang Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Mereka kompak berbaju putih.
Kompak Berbaju Putih, Keluarga Yosua Bersaksi di Sidang Ferdy Sambo. Foto: Grandyos Zafna
Solo -

Kedua orang tua Brigadir Yosua Hutabarat menjadi saksi dalam sidang dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi hari ini. Dalam kesaksiannya, ayah Yosua, Samuel Hutabarat, mengungkap awal mula dia mendapat kabar kematian anaknya.

Dilansir detikNews, Selasa (1/11/2022), Samuel awalnya ditanya jaksa bagaimana dirinya tahu Yosua telah meninggal.

"Info itu kami dapatkan dari Reza (adik Yosua) yang pada saat itu bertugas di Mabes Polri. Dan anak kami Reza telepon kakaknya Yuniar 21.30, 8 Juli 2022 di situ kita ketahui anak kita meninggal dunia," ujar Samuel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Samuel bercerita dirinya saat itu sedang berada di kampung halamannya untuk berziarah. Setelah mendapat kabar Yosua meninggal, Samuel langsung pulang ke Jambi.

"Siang saya telepon lagi Reza mengabarkan anak kita Yosua terjadi tembak menembak. Itu yang dapat kami infokan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Jenazah Yosua Diantar Kombes Leonardo

Samuel melanjutkan ceritanya pada momen jenazah Yosua diantar oleh Kombes Leonardo yang saat itu menjabat sebagai Pemeriksa Utama Divpropam Polri. Kombes Leonardo lah, kata Samuel, yang menceritakan dugaan pelecehan sebagai pemicu penembakan Yosua.

"Sampai kami di rumah secara jelas kami belum tahu dengan siapa tembak menembak. Setelah kami sampai di rumah sudah kami temukan kami di sana jenazah almarhum di dalam peti yang diantarkan Leonardo. Di situ kami mendapatkan berita dari Pak Leonardo yang bertugas dari Jakarta. Secara singkat menceritakan, kronologi singkat yang disampaikan sama dia. 'Karena kami hanya mengantarkan jenazah'," tutur Samuel.

Samuel terus mendesak Leonardo untuk menceritakan kebenarannya. Namun Leonardo, kata Samuel, tetap tak mau bercerita dengan alasan ada banyak orang di rumah itu sementara cerita yang akan dia sampaikan disebutnya aib.

"Itupun saya desak terus, 'Ini adalah aib. Ini tidak pantas didengar oleh orang banyak'. Jadi saya bilang pada Pak Leonardo, ini yang di dalam rumah keluarga semua. Ceritakan semua. (Leonardo bilang) 'Tidak pantas Pak diceritakan di semua orang'. Sudah saya bilang ini keluarga semua. Diceritakan lah Pak Leonardo bahwa pada tanggal 8 Juli 2022 sekembalinya Bu Putri dari Magelang, tradisi dari keluarga FS ini harus isoman di Duren Tiga. Sambil nunggu PCR dia ceritanya PC masuk ke dalam kamar istirahat menunggu hasil PCR tiba-tiba almarhum masuk ke kamar PC hendak buat yang tidak senonoh. PC menjerit almarhum keluar dari kamar dengan panik," ujar Samuel menceritakan apa yang disampaikan Leonardo.

"'Almarhum tidak bertanya, langsung mengambil senjata dari pinggang langsung tembak Bharada E tanpa kata-kata'. Itu pesan yang disampaikan kepada kami," sambungnya.




(sip/sip)


Hide Ads