Sekuriti Kompleks Ungkap Detik-detik Pengacara Yosep Parera Ditangkap KPK

Sekuriti Kompleks Ungkap Detik-detik Pengacara Yosep Parera Ditangkap KPK

Afzal Nur Iman - detikJateng
Jumat, 23 Sep 2022 13:41 WIB
Suasana kantor pengacara Yosep Parera di Jalan Semarang Indah, Semarang, Jumat (23/9/2022).
Suasana kantor pengacara Yosep Parera di Jalan Semarang Indah, Semarang, Jumat (23/9/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Seorang pengacara di Semarang, Yosep Parera, terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK berkaitan dengan suap perkara Mahkamah Agung (MA) kemarin. Salah satu sekuriti Perumahan Semarang Indah, Dwi Marjuki, mengungkap detik-detik penangkapan Yosep Parera di Semarang.

"Waktu itu kan saya piket pagi, ada polisi pakaian preman. Kalau pakaian dinas kan jelas itu polisi, masalahnya itu senjata kelihatan, pakai kaus kan keliatan, saya tanya 'Pak nunggu Pak', nunggu siapa nggak ngomong," kata Dwi Marjuki, Jumat (23/9/2022).

Pagi itu, Dwi piket bersama seorang rekan kerjanya. "(Polisi berpakaian preman itu) Pakai mobil, berhenti di situ. Yang dua duduk di sini, yang satu di atas sini. Saya berdua sama temen," ujar dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya nggak komunikasi (dengan polisi berkostum preman itu). Saya bilang Pak nunggu Pak, cuma gitu aja. Itu jam 1," imbuh Dwi.

Menurut Dwi, polisi berkostum preman itu tidak lama di lokasi tersebut. "Di sini itu nggak lama kok, mungkin 1 kurang seperempat, cuma sebentar. Dia komunikasi sama komandannya pakai HP, 'siap Ndan, siap'," kata dia menirukan ucapan salah satu orang yang dia sebut polisi berkostum preman itu.

ADVERTISEMENT

Dwi menambahkan, polisi berkostum preman lain juga berjaga di pos yang tak jauh dari tempatnya bertugas.

"Dari sana yang (pos) merah putih kan ada juga. Di sana ada mobil 4, yang jaga sana dipanggil Pak RT, suruh ke sini. Ada mobil 4 dikirain ada acara apa," ungkapnya.

"Istrinya satpam sana kan bantu Pak Yosep (Parera), ditanya sama lakinya, 'Bu ada apa di tempat Pak Yosep?' Dia bilang, Pak Yosep jantungnya kumat, waktu itu," sambung Dwi.

Dari sana diketahui Yosep Parera ditangkap di kantornya. Seorang rekan Yosep Parera yang juga pengacara, M Amal Lutfiansyah, menyebut kantor itu tetap berjalan seperti biasa meski kemarin terjadi OTT di sana.

"Saat ini kami masih beraktivitas seperti biasa karena masih banyak juga klien dan perkara yang masih kami tangani. Jadi kami masih aktivitas seperti biasa. Karena Pak Yosep sendiri sebagai pimpinan kami sudah meminta kami untuk me-running operasional di kantor," kata Lutfi saat ditemui detikJateng di kantornya.

Dikutip dari website resmi yosepparera, Jumat (23/9/2022), Yosep Parera merupakan pendiri firma hukum Law Firm Yosep Parera yang berkantor di Jalan Semarang Indah Blok D 15 No 32, Tawangmas, Semarang Barat, Semarang.

Di laman tersebut, Yosep menyampaikan dirinya menekuni profesi pengacara sejak tahun 2000. Yosep juga menjadi Dosen Hukum Bisnis di STIE Widya Manggala Semarang dan host acara terkait hukum di tv lokal dan radio. Dia juga menjadi salah satu pendiri Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) DPC Peradi Semarang.

Usai ditetapkan sebagai tersangka, Yosep Parera pun buka suara. Dia mengklaim jadi korban sistem dan menyebut setiap aspek di Indonesia memerlukan uang.

Pernyataan Yosep Parera ada di halaman berikutnya...

"Inilah sistem yang buruk di negara kita, di mana setiap aspek sampai tingkat atas harus mengeluarkan uang. Salah satu korbannya adalah kita," kata Yosep Parera di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, seperti dilansir detikNews, Jumat (23/9).

Dia bersama rekan pengacaranya Eko Suparno mengaku memberikan suap. Uang itu diberikan agar Koperasi Simpan Pinjam Intidana dinyatakan pailit.

"Saya dan Mas Eko sebagai lawyer mengakui secara jujur menyerahkan uang di Mahkamah Agung, tapi kami tidak tahu dia panitera atau bukan," ungkapnya.

"Intinya kami akan buka semua, kami siap menerima hukumannya karena itu ketaatan kami. Kami merasa moralitas kami sangat rendah, kami bersedia dihukum yang seberat-beratnya," imbuh Yosep.

Halaman 2 dari 2
(dil/sip)


Hide Ads