Tak Percaya Anaknya Hacker Bjorka, Ibu Pemuda Madiun: Hanya Lulusan MAN

Regional

Tak Percaya Anaknya Hacker Bjorka, Ibu Pemuda Madiun: Hanya Lulusan MAN

Tim detikJatim - detikJateng
Kamis, 15 Sep 2022 19:09 WIB
Ibunda pria Madiun diduga hacker Bjorka yang diamankan polisi
Ibunda pria Madiun diduga hacker Bjorka yang diamankan polisi. (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Solo -

Tim Cyber Mabes Polri menangkap pemuda Madiun berinisial MAH (21) yang diduga sebagai hacker Bjorka. Ibu MAH, S (48) tak percaya anaknya hacker.

"Kaget ndak percaya. Dia hanya lulusan MAN," ujar Prihatin sembari menyeka air matanya saat ditemui wartawan di rumahnya, seperti dilansir detikJatim, Kamis (15/9/2022).

S menyebut sang putra lulus dari MAN di Kecamatan Kebonsari, Madiun sekitar dua tahun lalu. Kala itu, ia langsung melamar kerja di salah satu kios es cup waralaba lokal di Madiun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu S mengungkap anaknya sangat pendiam dan taat beribadah. Ia juga aktif pada kegiatan keagamaan di kampung.

"Kalau ndak kerja ya di rumah, jarang keluar kalau ndak penting. Aktif juga di keagamaan ikut hadrah dengan temannya di masjid. Anaknya tidak merokok," papar Prihatin.

ADVERTISEMENT

Bahkan, sebelum MAH dibawa polisi, ia sempat meminta izin pulang ke rumah mengambil sajadah dan sarung untuk salat.

"Sampai sekarang belum yakin karena anaknya pendiam, jarang keluar rumah kalau ndak penting. Aktif di masjid kegiatan hadrah," tandasnya.

Pemuda Madiun MAH Ditangkap Tadi Malam

S menceritakan anaknya ditangkap di tempat kerjanya, sebuah toko es waralaba di Madiun pada Rabu (14/8) malam. Sempat dibawa pulang ke rumah, MAH lalu dibawa ke Polsek Dagangan.

Dengan mengusap air mata, Prihatin berharap anaknya bisa segera pulang.

"Anak ketiga dari tiga bersaudara. Bapaknya bingung ke sana ke mari cari bantuan. Semoga bisa segera pulang," ungkap Prihatin.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Fery Chasbullah, mengaku kaget dengan berita warganya yang diamankan polisi karena diduga menjadi hacker. Saat penangkapan, Fery menyebut, polisi sudah berkoordinasi dengan perangkat desa.

"Kaget juga saya baru tahu soal berita di media online. Tapi sebelumnya tokoh atau perangkat desa sudah koordinasi jika akan membawa warga saya, tapi terkait apa tidak tahu," papar Fery.




(sip/aku)


Hide Ads