.webp)
Tim penyidik menggunakan peralatan lie detector dalam pemeriksaan sejumlah saksi dan tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J. Hanya saja, hasil pemeriksaan beberapa orang hingga kini masih menjadi misteri.
Ada beberapa tersangka yang diperiksa dengan alat itu, yaitu Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky, Richard dan Kuat Ma'ruf. Selain itu asisten rumah tangga Sambo, Susi, juga diperiksa sebagai saksi dengan alat itu.
Pemeriksaan dilakukan secara maraton pada 5-8 September 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Janggal Kekerasan Seksual Istri Sambo |
Adapun hasil tes Kuat, Ricky, dan Richard telah dibuka. Para tersangka itu dinyatakan jujur.
Namun, hingga kini polisi belum bersedia mengungkap hasil pemeriksaan Sambo, Putri, dan Susi. Polisi berdalih bahwa hasil tes tiga orang ini hanya bisa dikonsumsi oleh penyidik.
"Hasilnya apakah sudah selesai, itu domainnya Labfor dan penyidik," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dikutip dari detikX, Selasa (13/9/2022).
Sikap polisi yang masih merahasiakan hasil tes lie detector terhadap Sambo dan istri serta pembantunya itu dipertanyakan oleh sejumlah kalangan, salah satunya Kompolnas Yusuf Warsyim.
"Ini yang sedang kami tanyakan. Kenapa dibuka hanya tiga? Yang tiga lainnya nggak? Kalau memang tidak mau dibuka dan cuma jadi konsumsi penyidik, kan lebih baik tidak dibuka semua. Kami bisa memahami," kata Yusuf.
Adapun pengacara Yosua, Kamaruddin Simanjuntak, memiliki dugaan tersendiri. Dia menduga Sambo, Putri dan Susi terdeteksi tidak jujur dalam pemeriksaan.
"Berarti ada kemungkinan hasilnya berbohong, kan begitu," kata Kamaruddin pekan lalu.
(ahr/dil)
